BEKASI, KOMPAS.com - Konseptor penataan Kalimalang, Sibarani Sofian, mengatakan bahwa pihaknya mengupayakan agar revitalisasi Kalimalang tak menggusur warung-warung di bantaran Kalimalang, Kota Bekasi.
Menurut dia, revitalisasi Kalimalang diupayakan tak menghadapi masalah pembebasan lahan karena sungai tersebut relatif steril dari bangunan warga.
"Tentunya diusahakan tidak ya. Kalau saya perhatikan daerah sepanjang Kalimalang ini relatif bersih (dari bangunan liar)," kata Sofian saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/10/2018).
"(Tidak) seperti banyak kasus sungai-sungai di kota lain kan banyak warga yang liar ya, kependudukannya tidak di situ tapi menduduki," ujar dia lagi.
Baca juga: Desain Penataan Kalimalang Pemkot Bekasi Akan Dikombinasi dengan Milik Ridwan Kamil
Ia juga menyampaikan, jika saat penataan Kalimalang ditemukan warung dari bangunan liar, pengelola warung tersebut akan dibina dan dikelola dengan dimasukkan dalam zona usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kalimalang.
Nantinya, kata dia, UMKM di Kalimalang tak hanya terkait kuliner atau makanan, tetapi juga UMKM yang mengelola buah tangan.
Pembinaan UMKM ini akan melibatkan komunitas seni di Bekasi.
"Nanti kita akan bahas dengan Pemkot (Bekasi), apakah akan dibentuk koperasi begitu ya. Jadi mereka bisa ikut di koperasi itu bisa mendaftar," kata dia.
Baca juga: Proses Penataan Kalimalang Diyakini Tidak Akan Mencemari Aliran Airnya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, akan ada 4 zona dalam penataan Kalimalang.
Empat zona tersebut akan dibangun dari bantaran Kalimalang sepanjang gerbang Tol Bekasi Timur hingga gerbang Tol Bekasi Barat dengan panjang 5,6 Km.
Empat zona tersebut yakni zona edukatif, ekologi, komunitas, dan komersil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.