JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Weningtyas menyebut, pihaknya mencari pengidap penyakit HIV/AIDS di wilayahnya.
Hal ini dilakukan dalam program kegiatan pemetaan populasi kunci yang akan dilakukan pada Oktober 2018.
"HIV harus ditemukan sebanyak-banyaknya. Jadi, kalau ada banyak (yang ditemukan) jangan 'ih banyak banget', enggak. Justru memang harus dapat banyak, biar kalau ketemu diobatin sampai sembuh dan tuntas," kata Weningtyas, di gedung Wali Kota Jakarta Barat, Senin (1/9/2018).
Baca juga: Seks Bebas dan Narkoba Jadi Pemicu Bertambahnya Jumlah Penderita HIV/AIDS
Pihaknya telah mengantongi data lokasi-lokasi wilayah yang memiliki penilaian populasi kunci terbesar dengan usia penderita berkisar 20-30 tahun, dan akan mencari wilayah lainnya.
Adapun populasi kunci yang dimaksud adalah wanita pekerja seks, pengguna napza suntik, lelaki seks dengan lelaki, dan waria.
Weningtyas mengatakan, terdapat 4 rumah sakit umum daerah (RSUD), 2 rumah sakit pemerintah, 5 rumah sakit swasta, dan 8 puskesmas kecamatan di Jakarta Barat, yang mengobati pengidap HIV/AIDS.
Semua obat anti retro viral atau ARV gratis di fasilitas kesehatan swasta maupun pemerintah.
Para pasien bisa mendapatkan konseling dan pengobatan oleh dokter umum di puskesmas kecamatan dan dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit.
Apabila pasien anak-anak, akan diarahkan ke dokter spesialis anak terlebih dahulu.
Baca juga: Ada 988 Penderita HIV di Depok
"Seluruh puskesmas kecamatan di Jakarta Barat sudah ada layanan pengobatan HIV gratis dan 4 RSUD di Jakarta Barat juga sudah bisa terapi HIV," kata Weningtyas.
Ia menambahkan, rahasia pasien terjamin karena bukan identitas pasien yang muncul dalam sistem informasi HIV/AIDS nasional atau SIHA.
Melainkan, data registrasi nasional atau regnas, sehingga identitas pasien tidak muncul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.