Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Penganiaya Bocah 5 Tahun di Bekasi

Kompas.com - 02/10/2018, 15:14 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota menangkap Aryanto (29), pelaku penganiaya bocah lima tahun M.

 

Aryanto diketahui menganiaya M di rumah orangtua korban di Perumahan Prima Lingkar Asri, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Sabtu (22/9/2018).

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Wijonarko mengatakan, pada saat mendapati laporan dari ibu korban yang berinisial A terkait kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan di TKP dan tempat tinggal pelaku di Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

"Kita meminta keterangan saksi dan mengecek lokasi kejadian. Namun, pelaku tidak ada ditempat. Atas informasi dan keterangan beberapa saksi kita mendapatkan keberadaan pelaku di daerah Kebumen," kata Wijonarko, di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kota Bekasi, Selasa (2/10/2018).

Baca juga: Bocah 5 Tahun Korban Penganiayaan di Bekasi Alami Trauma Berat

Pengejaran pelaku pun dilakukan di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Namun, polisi kembali gagal menemukan pelaku, karena pelaku sudah melarikan diri.

"Kemudian, kita mendapatkan informasi di daerah Cirebon, tepatnya hari Senin tanggal 1 Oktober 2018 kita berhasil menangkap pelaku dan dibawa ke polres," ujar Wijonarko.

Petugas mengamankan barang bukti yakni sepasang sandal, satu buah seprai warna hijau bernoda darah, dua buah baju bernoda darah, dan akte kelahiran.

Atas perbuatannya, Ariyanto dijerat Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Sebelumnya, M menjadi korban penganiayaan di rumah orangtua korban di Perumahan Prima Lingkar Asri, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu (22/9/2018) dini hari.

Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Penganiayaan Bocah 5 Tahun di Bekasi

M mendapat luka serius dibagian kepala setelah dipukul dan dilempar ke kamar mandi oleh pelaku hingga kepala korban terbentur tembok.

Kejadian bermula pada saat A yang merupakan ibu korban dan empat rekannya termasuk pelaku yang bernama Ariyanto pergi ke salah satu cafe di Jakarta, pada Jumat (21/9/2018), malam.

A meninggalkan M dan F (7) serta seorang asisten rumah tangga berinsial W.

Setelah dari Cafe, pada pukul 04.00 WIB, keempat rekan A lebih dahulu pulang ke rumah A untuk mengambil sepeda motor.

Lalu, tiga dari empat rekan A pulang terlebih dahulu, sedangkan Ariyanto masih berada di rumah A dalam keadaan mabuk.

Lalu, Ariyanto melihat W di rumah korban sedang beres-beres. Pelaku langsung menarik W dan berusaha memperkosan W.

Namun, W berhasil lari dan pergi dari rumah untuk meminta pertolongan. Korban M pun terbangun dan menangis.

Baca juga: Bocah 5 Tahun di Bekasi Diduga Dianiaya Teman Ibunya hingga Luka Berat

 

Pelaku pun kesal dan melampiaskan kekesalannya terhadap M dengan cara memukuli dan melempar korban ke kamar mandi, hingga kepala korban terbentur tembok.

Kemudian, pada pukul 05.00 WIB, A pulang ke rumah dan mendapati M di ruang keluarga sudah berdarah penuh luka di bagian kepala.

Diketahui, M mendapati luka dibagian kepala dengan 11 jahitan di bagian dahi, di dagu 6 jahitan, lalu di sekitar bagian hidung 3 jahitan dan 3 gigi M rontok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com