Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Kenapa Ratna Sarumpaet Tak Lapor soal Pengeroyokan?

Kompas.com - 03/10/2018, 13:41 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kadiv Humas Markas Besar Polri Irjen Setyo Wasisto mempertanyakan pihak aktivis Ratna Sarumpaet yang tidak melapor ke polisi apabila benar dikeroyok di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018.

"Pertama saya ingin menjelaskan bahwa kemarin saya menyatakan di depan wartawan, kalau kejadian itu tanggal 21 September, kenapa (Ratna Sarumpaet) tidak lapor? Padahal, tidak harus Bu Ratna Sarumpaet yang lapor. Siapa pun, bisa keluarganya, temannya," ujar Setyo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).

Hingga kini, polisi tidak menerima laporan dari pihak Ratna terkait pengeroyokan tersebut. Meski demikian, polisi melakukan penyelidikan terkait informasi ini.

"Bahkan, kalau ada kasus pembunuhan tidak ada yang melapor pun bisa sampai ke pengadilan," kata dia.

Baca juga: Polisi Terima 4 Laporan, Kasus Pengeroyokan Ratna Sarumpaet Diduga Hoaks

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, polisi justru menerima laporan masyarakat terkait informasi pengeroyokan itu.

Namun, menurut Nico, laporan dari masyarakat tersebut menuntut polisi melakukan penyelidikan dan mengungkap apakah informasi mengenai pengeroyokan itu benar atau tidak.

Selain itu, masyarakat melalui laporan tersebut meminta polisi menangkap pihak-pihak yang menyebarkan info ini jika menurut hasil penyelidikan polisi kasus ini dinyatakan hoaks.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, belum ada indikasi atau fakta pendukung yang menyatakan bahwa Ratna benar dikeroyok.

Baca juga: Polisi: Ratna Sarumpaet Terekam CCTV Sambangi RS Kecantikan di Menteng

Informasinya, Ratna dikeroyok di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018 malam.

Sementara itu, berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pada tanggal 21 September Ratna terekam kamera CCTV tengah berada di rumah sakit kecantikan kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September.

 

berada di rumah sakit kecantikan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 21 September.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: Ratna Sarumpaet Terekam CCTV Sambangi RS Kecantikan di Menteng", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/03/12363581/polisi-ratna-sarumpaet-terekam-cctv-sambangi-rs-kecantikan-di-menteng.
Penulis : Sherly Puspita
Editor : Icha Rastika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com