Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Rusun Penjaringan yang Akan Direvitalisasi, Unit Sempit hingga Plafon Jebol

Kompas.com - 03/10/2018, 18:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun Penjaringan mengeluhkan kondisi rumah susun yang menurut mereka sudah tidak layak dihuni. Sejumlah warga yang ditemui pada Rabu (3/10/2018) pun menyambut baik wacana revitalisasi rusun tersebut.

Idah, warga Lantai 4 Blok I, mengatakan bahwa lingkungan di sekitar tempat tinggalnya sudah lama tidak diperbaiki oleh pihak pengelola.

"Saya di lantai 4 plafon itu betulin sendiri, segala hal betulin sendiri. Terus karena faktor usia kali ya selokan-selokan itu pada mampet," kata Idah saat berbincang dengan Kompas.com.

Pantauan Kompas.com di Blok I, beberapa bagian plafon tampak jebol. Beberapa bagian langit-langit dan tembok juga terlihat penuh debu. Koridor di depan unit-unit warga juga dipenuhi oleh perabotan.

Baca juga: Anggota Dewan Akan Komunikasi dengan Pemerintah Keinginan Warga Rusun Penjaringan

"Sudah enggak layak pakailah. Blok I tuh kita sudah ngeluh berkali-kali, cuma difoto-foto tapi enggak ada respons," kata Idah yang sudah tinggal di sana sejak 1991.

Dimin, warga Blok I lainnya menilai, unit-unit yang berada di sana terlalu sempit. Sebab unit bertipe 18 tersebut umumnya diisi oleh lebih dari lima orang.

Warga menjemur pakaiannya di luar bangunan Rusun Penjaringan, Rabu (3/10/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Warga menjemur pakaiannya di luar bangunan Rusun Penjaringan, Rabu (3/10/2018).
"Saya anak empat, enam orang masih jadi satu di sini. Ya sebisa mungkin saya akali lemari taruh di tengah, 3x4 itu saya jadiin dua kamar," kata Dimin yang bekerja sebagai pedagang soto.

Saking kecilnya unit yang disewa Dimin, ia terpaksa memanfaatkan lahan di depan unitnya sebagai tempat memasak dan menaruh peralatannya berdagang.

Baca juga: Cerita Warga Rusun Penjaringan Kesulitan Saat Rusunnya Direvitalisasi

Budiman, warga Rusun Penjaringan lain, berharap agar program revitalisasi yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta akan menyulap tempat tinggal mereka menjadi lebih nyaman dan layak huni.

Tampak luar bangunan Rusun Penjaringan Blok I, Jakarta Utara, Rabu (3/10/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Tampak luar bangunan Rusun Penjaringan Blok I, Jakarta Utara, Rabu (3/10/2018).
"Harapannya tentu nanti kondisi unitnya jauh lebih bagus lagilah, katanya kan ukurannya juga lebih besar, ya kita tunggu aja semoga lebih nyaman," katanya.

Revitalisasi Rusun Penjaringan akan dianggarkan dalam APBD DKI 2019 dengan skema pembangunan multi-years atau tahun jamak.

Baca juga: Warga Rusun Penjaringan Minta Direlokasi ke Rusunawa Kemayoran

Ada 10 blok rusun yang akan dibongkar dalam revitalisasi itu. Pemprov DKI nantinya akan membangun empat tower baru dengan total 1.116 unit hunian di Rusun Penjaringan.

Revitalisasi pada 2019 merupakan revitalisasi tahap dua. Pemprov DKI pernah melakukan revitalisasi tiga blok Rusun Penjaringan pada 2017.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com