Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Menempati Shelter Kampung Kunir, Ini Cerita Para Warga Lansia

Kompas.com - 03/10/2018, 18:44 WIB
Rima Wahyuningrum,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari ruang shelter A 01 lantai satu, Tasanah (70) bercerita tentang pengalamannya satu bulan menempati shelter Kampung Kunir, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.

Sambil duduk di bangku depan pintu rumah dan memegang tongkat, ia mengatakan senang bisa kembali kumpul bersama tetangga lamanya.

"Satu bulan sudah di sini. Sebelumnya, ngontrak di Pasar Minggu, nyari yang murah. Di sana Rp 1 juta dapat tapi tiga ruangan," kata Tasanah kepada Kompas.com, Rabu (3/10/2018) siang 

Di shelter seluas 5x3 meter persegi tersebut, ia tinggal bersama anaknya bungsunya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online. Ia mengatakan, bergantung pada penghasilan putranya tersebut selama tinggal berdua.

Baca juga: Menengok Selter Kampung Kunir yang Segera Rampung

Selama berada di rumah, pergerakannya tak bebas karena keterbatasan kemampuan berjalan akibat sakit di usia tuanya. Ia menggunakan kursi roda jika pergi ke kamar mandi dengan bantuan anak atau tetangganya.

Meski senang bisa kembali ke Kampung Kunir, Tasanah mengatakan tidak nyaman akibat kondisi angin dan yang membuatnya harus terus membersihkan rumah di tengah keterbatasan geraknya.

"Banyak nyamuk. Kalau siang anginnya kenceng, saya jadi harus bersih-bersih terus dan tutup pintu. Saya kan enggak bisa jalan, masa ngepel-ngepel mulu," katanya.

Baca juga: 33 KK Warga Kampung Kunir Sudah Dapat Jatah Unit Hunian di Selter

Berbeda dengan Tasanah, Manison masih bisa bergerak bebas dan bekerja ditengah usia yang sudah memasuki usia 65 tahun. Saat ditemui, Manison sedang asyik memasak sendiri di dapur umum.

Ia memasak tempe orek dan ayam goreng untuk warung makan tempatnya berdagang di sekitar Jalan Kunir, Pinangsia.

Manison mengatakan, ia dan anaknya telah sejak tahun 1972 menjadi warga Kampung Kunir. Setelah digusur pada 2015, ia mengontrak di sekitar Jalan Ketumbar, Pinangsia, selama 3 tahun dan kembali.

"Saya sudah tua enggak mungkin di ruang bawah. Enggak sanggup kalau harus tiap hari naik-turun tangga," kata Manison.

Berdasarkan aturan shelter Kampung Kunir, keluarga yang memiliki lansia dan anak-anak menempati lantai 1 sedangkan dewasa dan remaja menempati lantai 2. Saat ini, 33 KK warga Kampung Kunir telah kembali dan menempati shelter.

Baca juga: Desain Selter Kampung Kunir dari Pemprov DKI Tak Sesuai Keinginan Warga

Pantauan Kompas.com di lokasi, shelter A berisi 11 ruang di lantai 1 dan shelter B berisi 22 ruang di lantai 1 dan 2. Masing-masing ruang tertempel keterangan nomor rumah dan nama kepala keluarga.

Di ruang seluas 6x3 meter persegi tersebut, terdapat dua ruangan, satu pintu, dan satu jendela kaca nako. Selebihnya, warga dibebaskan menghias rumahnya tetapi dilarang untuk memasak di dalamnya.

Baca juga: Dinas Perumahan: Belum Ada Lahan Bangun Shelter di Kampung Kunir

Sebab, shelter difasilitasi sebuah dapur umum tepat di sebelahnya. Dapur umum seluas 3x4 meter persegi tersebut berisi sekitar 6 kompor gas milik masing-masing warga dan sebuah wastafel.

Di sebelah dapur terdapat kamar mandi umum yang terdiri dari 10 ruang dengan fasilitas jamban jongkok dan keran. Ada pula sederet keran di depan kamar mandi umum yang digunakan sebagai tempat berwudhu dan mencuci.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com