Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga September 2018, Ada 98 Kasus Kekerasan pada Anak di Kota Bekasi

Kompas.com - 03/10/2018, 19:34 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 98 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak tercatat terjadi di Kota Bekasi sejak Januari hingga September 2018.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Pada Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi, Mien Aminah mengatakan, dari 98 kasus itu, paling banyak pelakunya adalah orang terdekat korban.

"Kasus anak untuk (tahun) 2018, sudah sekitar 98 kasus, dari sekian banyak kasus yang ditemukan banyak yang pelakunya adalah orang-orang dekat atau orang sekitar," kata Mien Aminah, Rabu (3/9/2018).

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Bocah 5 Tahun di Bekasi

Mien melanjutkan, kekerasan yang menimpa anak itu terjadi berbagai tempat seperti di lingkungan sekolah, rumah, maupun lingkungan masyarakat.

"Kekerasannya beragam, ada yang berbentuk bullying, pelecehan seksual, ada juga penganiayaan pada anak yang menyebabkan anak terluka bahkan trauma," kata Mien.

Menurut Mien, dari segala bentuk kekerasan yang terjadi, paling sering ditemukan kasus pelecehan seksual.

Hak itu terjadi lantaran kurangnya pemahaman orangtua tentang pelecehan itu sendiri.

"Misal dielus-elus kemaluan atau apa, mungkin ada sebagian masyarakat yang berpikir tidak apa-apa hanya dipegang, jadi tidak melapor. Justru itu salah satu bentuk pelecehan, dan itu yang harus kita pahamkan kepada masyarakat," ujar Mien.

Mien mengimbau kepada setiap orangtua agar selalu waspada menjaga anaknya, sebab kekerasan dan pelecehan pada anak bisa terjadi di mana saja.

Baca juga: Polisi Tangkap Penganiaya Bocah 5 Tahun di Bekasi

DPPPA Kota Bekasi terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pemahaman bentuk kekerasan dan pelecehan seksual serta jenis-jenisnya.

Hal itu dilakukan untuk menekan terjadinya kasus kekerasan pada anak.

Sebelumnya, terjadi penganiayaan terhadap bocah lima tahun berinisial M yang dilakukan di rumah orangtua korban di Perumahan Prima Lingkar Asri, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Sabtu (22/9/2018).

M dianiaya di rumahnya dalam kondisi tidak didampingi kedua orangtuanya. Dia hanya ditemani seorang asisten rumah tangga.

Penganiaya M yang bernama Ariyanto pun kini sudah diamankan di Mapolres Metro Bekasi Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com