Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Keluhkan Pengendara Motor yang Kerap Tak Membayar Parkir Elektronik

Kompas.com - 03/10/2018, 22:17 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Humas Unit Perparkiran DKI Jakarta Ivan Valentino mengatakan, pihaknya menemukan kendala banyaknya pengendara motor yang tidak mengikuti aturan penggunaan mesin terminal parkir elektronik (TPE).

Ia menyebut pengguna motor kerap datang dan pergi tanpa diketahui petugas jaga. 

"Kadang yang pengendara sepeda motor kucing-kucingan (dari petugas pengawas) dan ini berpengaruh ke pendapatan," kata Ivan saat dihubungi, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Cegah Juru Parkir Nakal, Dishub Solo Tambah Mesin Parkir Elektronik Non-tunai

Ia menilai hal itu terjadi akibat pengendara motor enggan membayar dengan kartu elektronik. 

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI pada 2017, pendapatan parkir dari mesin elektronik mencapai Rp 107,8 miliar. Pihaknya belum menghitung penerimaan pada 2018.

Sebagian besar pendapatan didapatkan dari pengendara mobil yang sudah membayar dengan mesin TPE. 

Baca juga: Juli-Agustus, Mesin Parkir Elektronik di Bandung Mulai Beroperasi

"Untuk mobil tidak ada masalah karena dengan adanya kebijakan jalan tol yang tidak lagi bayar tunai, ini salah satu kesempatan kami untuk (meningkatkan) pendapatan," ujarnya. 

Untuk mengatasi pengendara motor yang kucing-kucingan, pihaknya tengah menguji coba aplikasi Jukir (Juru Parkir).

Dalam aplikasi tersebut, juru parkir mendata pelat nomor kendaraan sejak datang hingga keluar parkiran.

Baca juga: Diresmikan Esok, RPTRA Kalijodo Dilengkapi Terminal Parkir Elektronik

"Kami masih uji coba sampai Desember nanti," kata Ivan. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Gajah Mada Jakarta Barat, hanya terdapat beberapa mobil yang terparkir di lahan parkir dengan TPE.

Beberapa mobil tersebut terparkir di area parkir depan rumah toko (ruko). Namun, tidak terlihat keberadan petugas jaga yang bekerja di sekitar jalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com