Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Kirim Kapal Riset ke Sulawesi Tengah

Kompas.com - 04/10/2018, 10:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberangkatkan satu kapal riset Baruna Jaya I ke lokasi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/10/2018) malam.

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas mengatakan, kapal tersebut punya misi untuk melihat gambaran morfologi laut di Palu dan lokasi sekitarnya.

"Kapal ini baru diinstal, ini yang tercanggih di indonesia. Ini 11.000 meter kedalaman laut dapat di-cover. Bisa memetakan dasar laut dan bisa mendeteksi objek-objek di dasar laut misalnya kapal tenggelam," kata Ilyas di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu malam.

Baca juga: Sensor Peringatan Dini Tsunami di Palu Gagal Kirimkan Sinyal karena Gempa

Menurut Ilyas, kapal yang mengangkut 69 personel yang terdiri atas 12 peneliti tersebut akan singgah lebih dahulu di Balikpapan sebelum melanjutkan perjalanan ke Palu.

Di Balikpapan, kata Ilyas, kapal akan mengangkut beberapa peneliti yang akan mengikuti kegiatan riset selama sepuluh hari di Palu.

"Selama perjalanan kami akan survei untuk batimetri dan kemudian menyerahkan bantuan di Palu kemudian kami melanjutkan survei 10 hari kegiatan risetnya," kata dia.

Batimetri merupakan ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudra atau danau.

Selain mengangkut para peneliti, kapal tersebut juga membawa sejumlah bantuan logistik yang disumbangkan oleh 45 instansi.

Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat lalu.

Baca juga: Update Gempa dan Tsunami Sulteng: Dari Jumlah Korban Sampai Bantuan Internasional

Gempa tersebut menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, di pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan pantai Mamuju setinggi 6 sentimeter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut sedikitnya 1.234 orang meninggal dalam benacana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com