JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengklaim kondisi lokasi bencana di Sulawesi Tengah mulai membaik.
"Tadi saya bertelepon dengan Kepala Basarnas dan BNPB dan Dansatgas mengenai perkmbangan di sana, memang semakin membaik dan lebihh baik dari yang lalu," kata Luhut di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (3/10/2018) malam.
Luhut mengatakan, fasilitas listrik, pompa bensin, dan saluran telekomunikasi sudah mulai beroperasi secara normal. Ia menambahkan, penjarahan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir juga berkurang.
"Perampasan makanan berkurang hampir tidak ada hari ini, minyak lancar, pompa bensin sudah berjalan 60 persen, listrik juga, komunikasi membaik 60-70 persen," kata Luhut.
Baca juga: Wapres: Bantuan Mengalir, Makanan untuk Korban Bencana Sulteng Sudah Terpenuhi
Luhut menambahkan, sebanyak kurang lebih 4.000 personel TNI dan 2.000 personel Polri juga sudah berada di Palu.
"Kuncinya adalah masalah makanan jadi makanan itu sangat penting karena ada 60.000 lebih pengungsi di sana dengan makanan datang bergelombang. Saya kira 2-3 hari ke depan akan lebih bagus suasana di sana," kata Luhut.
Baca juga: Wapres: Tanggap Darurat di Sulteng Bisa 2 Bulan
Gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Gempa tersebut menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Baca juga: PBB: Korban Gempa Palu dan Donggala Butuh 571.000 Liter Air Per Hari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut sedikitnya terdapat 1.234 korban jiwa akibat bencana tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.