Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Inapgoc: Enggak Perlu Pakai Calo, Kan Tiketnya Murah

Kompas.com - 08/10/2018, 10:00 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari mengaku heran jika masih ada masyarakat yang mau untuk membeli tiket pertandingan Asian Para Games melalui calo.

Raja mengatakan, tiket yang diproduksi bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau melalui situs web dan ticket box yang tersedia di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.

"Saya juga enggak ngerti kenapa. Kan enggak perlu pakai calo, kan tiketnya murah," ujar Raja, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018) malam.

Baca juga: Ini Tiga Zona Hiburan di GBK yang Bisa Dinikmati Pengunjung Asian Para Games

Sebelumnya, ditemukan sejumlah calo tiket pertandingan yang masih berkeliaran di sekitar GBK, pada Minggu siang.

Raja mengaku, pihak panitia setiap hari mencetak tiket dengan jumlah banyak.

Semestinya, kata Raja, jumlah tiket yang ada bisa banyak mengakomodir warga yang hendak menonton pertandingan.

Namun demikin, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian guna meminimalisir percaloan tiket untuk pertandingan Asian Para Games.

"Tiket produksi terus, enggak mungkin enggak. Memang itu untuk antisipasi. Tiket banyak kok. Kalau polisi, kan mereka juga bagian dari kita," ujar Raja.

Baca juga: Semangat Ojek Difabel Bolak-balik Antar Atlet dan Pengunjung di Asian Para Games

Sebelumnya, sejumlah calo tiket yang ditemui Kompas.com di Pintu 5 GBK menjual tiket terusan dengan harga Rp 150.000.

Sedangkan di situs web resmi pembelian tiket pertandingan Asian Para Games, asianparagames2018.loket.com, tiket terusan dijual dengan harga Rp 100.000 per tiket.

Calo tiket juga sempat berkeliaran saat even Asian Games pada 18 Agustus lalu. Saat itu para calo sempat diamankan polisi.

Namun, tak berselang lama para calo kembali beraktivitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com