JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Federasi Penyandang Cacat untuk Indonesia Mahmud Fasa mengatakan, panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 atau Inapgoc terkadang menggunakan kata "difabel" saat menyampaikan informasi kepada media terkait Asian Para Games 2018.
Menurut dia, alih-alih memakai kata "difabel", pihak Inapgoc seharusnya menggunakan kata disabilitas yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 2017 tentang Penyandang Disabilitas.
"Maaf, panitia masih sering menggunakan kata difabel. Padahal saya sudah sampaikan bahwa yang benar itu penyebutannya adalah disabilitas sesuai dengan undang-undang juga," kata Mahmud kepada Kompas.com, Senin (8/10/2018).
Baca juga: Penyandang Disabilitas Kecewa atas Pelayanan Volunter Asian Para Games
Nantinya, lanjut Mahmud, media diharapkan membantu menyebarluaskan terkait informasi tentang penggunaan kata disabilitas kepada masyarakat.
"Saya harap media juga menuliskan kata disabilitas. Ini pesta olahraga terbesar bagi kami sehingga kami senang disebut penyandang disabilitas, bukan penyandang difabel," kata Mahmud.
Seperti diketahui, pergelaran Asian Para Games 2018 digelar pada 6-13 Oktober 2018.
Pesta olahraga ini diikuti oleh 3.000-an atlet dan ofisial dari 43 negara peserta dengan melibatkan 8.000 relawan, 5.000 pekerja lapangan, dan diliput 800 media dari dalam dan luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.