JAKARTA, KOMPAS.com - RH, seorang sopir yang mengaku sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menggunakan uang hasil penipuannya untuk membeli tanah.
"(Uangnya untuk) beli tanah di Palembang (Sumatra Selatan). Dua kavling. Sekarang sudah dijual lagi," ujar RH di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/10/2018).
RH juga menggunakan uang tersebut untuk membeli perabotan-perabotan rumah yang saat ini telah disita pihak kepolisian.
RH mengungkapkan permohonan maafnya kepada Tito Karnavian dan kepada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan atas penipuan yang telah diperbuatnya.
Baca juga: Penipu yang Mengaku Sespri Kapolri Pernah Lakukan Penipuan di Yogyakarta
"Saya pertama, mohon maaf lahir batin kepada Bapak Kapolri, Bapak Tito Karnavian, karena sudah saya rugikan dan kepada pihak-pihak yang telah dirugikan juga, saya mohon maaf. Demi Allah saya tidak akan mengulangi lagi. Dan saya juga terima kasih terkhusus kepada Resmob yang sudah menangkap saya. Ini banyak hikmah buat saya pribadi," papar dia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, RH melancarkan aksinya dengan dibantu tiga rekannya yang bernama Ami, Hery, dan Vera yang hingga saat ini masih dalam pengejaran polisi.
"Mereka ini menipu seorang pengusaha IT dengan menjanjikan akan mempertemukan pengusaha itu dengan pejabat kepolisian demi kelancaran bisnisnya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa.
Untuk meyakinkan korbannya, RH menunjukkan foto dirinya bersama Kapolri saat bertemu di sebuah acara. Saat itu RH menjadi sopir seorang peserta acara yang dihadiri Tito.
"Para pelaku menipu korbannya sebesar Rp 1 miliar. Uang itu sudah dibagi-bagi, tersangka RH mendapatkan Rp 550 juta.
Temannya si Hery menadapatkan Rp 150 juta, sedangkan Ami dan Vera mendapatkan Rp 300 juta," ujar Argo.
Baca juga: Polisi Tangkap Penipu yang Mengaku Sespri Kapolri