BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi akan mengonversi angkutan perkotaan (angkot) menjadi bus guna menekan kemacetan di Kota Bekasi.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi Fathikun mengatakan, program konversi angkutan perkotaan ini akan digarap pada 2019.
Program konversi ini akan menggabungkan tiga unit angkot menjadi satu bus.
"Angkot di Kota Bekasi ada 1.200 unit, angkot kan daya tampung penumpangnya beda-beda. Ada yang 8 dan 12, kalau yang 8 artinya dari 3 angkot jadi 1 bus, kalau yang 12 artinya itu dari 2 angkot jadi 1 bus, jadi beda-beda," kata Fatikhun kepada Kompas.com di Kantor Dishub Kota Bekasi, Selasa (9/10/2018).
Baca juga: Cara Pemkot Bekasi Percepat Operasional Trans Patriot
Adapun angkutan kota tersebut akan dikonversi menjadi angkutan massal yang berkapasitas 25 penumpang.
Angkutan massal itu nantinya beroperasi dalam empat trayek, yakni terminal Bekasi-Pondok Gede, Terminal Bekasi-Harapan Indah, Wisma Asri-Bantargebang, dan Wisma Asri-Sumber Arta.
"Empat trayek itu dipilih karena kondisi jalan yang masih mumpuni untuk dilintasi oleh bus," ujar Fatikhun.
Fatikhun juga menyampaikan, pihaknya masih mengkaji teknis program konversi angkutan perkotaan tersebut, seperti perluasan lebar jalan agar dapat menunjang angkutan massal tersebut.
"Lebar jalan kita ini beda, masih harus dilebarin. Beda dengan Jakarta, mereka jalannya lebar-lebar dan transjakarta-nya kan ada jalur sendiri itu," ucap Fatikhun.
"Pemerintah tidak bisa beli aset bekas sehingga kita akan carikan perusahaan atau CSR (corporate social responsibility) untuk pengusaha angkot, agar angkotnya terjual dan bisa beli angkutan massal seperti bus. Nanti kita tinggal legalkan saja," papar Fatikhun.
Baca juga: Dampak Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Kalimalang Tambah Macet
Sementara itu, di luar empat trayek angkutan massal itu, trayek lintasan lainnya tetap dilintasi angkot yang berkapasitas 8-12 penumpang.
"Jadi kita ini cuma mau tekan kemacetan saja, dan membuat masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi menjadi naik bus. Angkot masih ada, hanya saja beberapa akan dikonversi menjadi angkutan massal, angkot sisanya akan diremajakan," kata Fatikhun.
Fatikhun pun berharap banyak pada perusahaan untuk membantu Pemkot Bekasi dalam meremajakan angkot melalui CSR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.