Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkedok Ormas, Pemeras di Pasar Kramatjati Bisa Raup 50 Juta Sehari

Kompas.com - 09/10/2018, 20:14 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan pelaku pemerasan disertai intimidasi yang ditangkap Polres Metro Jakarta Timur di Pasar Kramatjati, pada Jumat (5/10/2018), menggunakan modus sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) dalam melancarkan aksinya.

Saat beraksi, para pelaku memakai baju dengan tulisan dua ormas kedaerahan. Dari aksinya itu, mereka dapat meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Ida Ketut mengatakan, para pelaku menargetkan kegiatan bongkar muat seperti mobil pengangkut sayur dengan memungut tarif Rp 20.000 dari para pengemudi.

Baca juga: Polisi Tangkap 9 Orang yang Diduga Lakukan Pemerasan di Pasar Kramatjati

Dalam sehari, pelaku berhasil meraup keuntungan Rp 50 juta. "Memang paling banyak Rp 20.000. Tapi, intensitas kegiatan di sana kan 24 jam," ujar Ida Ketut, kepada wartawan, Selasa (9/10/2018).

Pada saat penangkapan, petugas mengamankan barang bukti uang sejumlah Rp 5.050.000 yang diperoleh pelaku dari memeras mulai pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Selain melakukan pemungutan dan pemerasan pada angkutan yang bongkar muat di pasar, para pelaku juga membuka parkir liar.

"Ada lagi di sini yang memanfaatkan kegiatan pemungutan dengan memanfaatkan lahan parkir di pasar untuk dialihfungsikan. Inilah yang mengakibatkan sebenarnya lahan parkir di dalam pasar jadi keluar, mengakibatkan kemacetan," ungkap Ida Ketut.

Atas aksinya, para pelaku terancam dijerat Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Baca juga: Anggota Polisi yang Terlibat Pemerasan di Bekasi Terancam Dipecat

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap 9 orang pelaku pemerasan di pasar Kramatjati, Jakarta Timur.

Para pelaku yang berinisial PA, AJ, FH, N, DD, JT, DH, PD, dan MH ditangkap pada hari Jumat (5/10/2018) saat beraksi melakukan pemungutan.

"Pada saat itu melaksanakan kegiatan pemungutan diluar retribusi yang ditetapkan oleh pemerintah. Jadi kita fokus kepada tindakan kegiatan masyarakat di lapangan, kita mengamankan ada sekitar 9 orang," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ida Ketut kepada wartawan, Selasa (9/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com