JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menduga peristiwa angin kencang di Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (9/10/2018), terjadi akibat turbulensi.
Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Jatmiko mengatakan, turbulensi terjadi ketika kecepatan aliran udara dan atau arah pergerakannya berubah dengan cepat.
"Turbulensi disebabkan adanya perubahan arah angin yang tiba-tiba, yaitu ketika arah angin berubah mendadak baik secara horisontal maupun vertikal dalam jarak yang dekat," kata Hary kepada Kompas.com, Rabu (10/10/2018).
Baca juga: BMKG Pastikan Angin Kencang di Semper Barat Jakut Bukan Puting Beliung
Hary menuturkan, fenomena turbulensi merupakan fenomena alamiah yang relatif cukup sering terjadi.
Dugaan itu, kata Hary, didasari kenyataan wilayah terdampak angin kencang relatif sempit.
"Skalanya sangat-sangat lokal. Kalau bangunan non-permanen atau semi-permanen maka dapat dimungkinkan untuk terdampak," ujarnya.
Baca juga: Peristiwa Angin Kencang yang Buat Kaget Warga Semper Barat
Meski demikian, ia menyebut butuh rekaman video amatir yang menggambarkan peristiwa tersebut untuk bisa memastikan penyebab angin kencang.
"Kami butuh gambaran misalkan kalau ada video yang terkait dengan peristiwa itu. Misalkan hanya omongan warga sulit nembuktikannya," ujar Hary.
Diberitakan sebelumnya, sepuluh rumah di RT 002 RW 003 Semper Barat, Jakarta Utara, rusak diterjang angin kencang.
Baca juga: Warga Semper Barat Kembali Tinggal di Rumah Usai Diterpa Angin Kencang
Peristiwa itu terjadi Selasa siang dan berlangsung sekitar 2 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.