JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera Triwisaksana mengingatkan bahwa sebenarnya masalah pencalonan wakil gubernur DKI Jakarta begitu sederhana.
Seharusnya, posisi itu menjadi milik PKS karena sudah ada kesepakatan pada saat penentuan calon presiden dan wakil presiden.
"Saat pencapresan PKS menyodorkan 9 nama, tapi kemudian Pak Prabowo mengajukan nama lain yaitu Pak Sandi, lalu PKS menyetujuinya," ujar Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (10/10/2018).
"Karena itu kesepakatan waktu itu yang saya dengar untuk gentlemen agreement soal wagub seharusnya yang mengajukan itu adalah PKS, itu disepakati Gerindra," tambah dia.
Baca juga: Sampai Kapan Posisi Wagub DKI Kosong?
Dengan adanya kesepakatan itu, seharusnya PKS bisa mengajukan dua kandidat wagub. Partai Gerindra tinggal menyepakati dan sama-sama mengirim dua nama tersebut ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Seharusnya, Partai Gerindra tidak perlu berkeras untuk mencalonkan nama juga untuk posisi wagub ini.
"Masalah cawagub ini seharusnya hanya dibalik saja dari Pilpres, PKS yang mengajukan dan Gerindra yang menyetujui, sesimpel itu seharusnya," kata dia.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD: Soal Wagub DKI, Perjalanannya Masih Panjang...
Namun, Triwisaksana mengatakan partainya mencoba memahami posisi Partai Gerindra. PKS berupaya membujuk Partai Gerindra agar bisa mengikhlaskan dan menyetujui nama cawagub dari PKS.
Meskipun, kata Triwisaksana, PKS menilai posisi wagub itu memang menjadi hak partainya.
Dia pun mendorong jajaran PKS DKI untuk segera duduk bersama dengan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta supaya keputusan bisa segera diambil dan tidak berlarut-larut.
Posisi wagub DKI kini kosong setelah ditinggalkan Sandiaga Uno yang memilih maju Pilpres. Dua partai pengusung Sandi saat Pilkada, yaitu PKS dan Partai Gerindra, harus mengajukan dua kandidat wagub pengganti Sandiaga.
Baca juga: Drama Kursi Wagub DKI Tergantung Prabowo
Nantinya DPRD DKI akan memilih satu dari dua kandidat itu. PKS sudah punya dua kandidat yaitu Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Achmad Syaikhu.
Sedangkan, nama Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik beredar kuat di partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.