Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pak Amien Rais Itu Negarawan, Wajar Diperiksa di Ruang Nyaman

Kompas.com - 10/10/2018, 20:16 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, merupakan hal yang wajar jika Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais diperiksa di ruang yang nyaman.

Adapun Amien diperiksa sebagai saksi dalam kasus penyebaran berita bohong atau hoaks terkait pengeroyokan Ratna Sarumpaet, Rabu (10/10/2018), di Mapolda Metro Jaya.

"Pak Amien itu seorang negarawan, mantan pejabat negara dan sebagai saksi, enggak masalah dilakukan pemeriksaan di ruang yang nyaman," ujar Argo ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (10/10/2018).

Baca juga: Eggi Sudjana: Amien Rais Dicecar 30 Pertanyaan, Saya Dampingin Terus Supaya Jangan Ada Jebakan Batman

Sebelumnya, kuasa hukum Amien, Eggi Sudjana, menyampaikan bahwa kliennya diperlakukan secara hormat oleh polisi selama pemeriksan enam jam.

Menurut Eggi, Amien yang juga mantan ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat itu diperiksa di ruangan berbeda dari saksi lain.

"Pihak kepolisian sangat mengormati pak Amien Rais. Sangat memuliakan bahkan. Dengan cara misalnya tidak diperiksa di ruangan yang biasa memeriksa orang lain, tetapi di ruangan bekas Kapolda. Jadi ini bukti penghormatan terhadap pak Amien Rais," ungkapnya, Rabu.

Eggi juga menyampaikan bahwa Amien dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya selama pemeriksaan.

Seusai diperiksa, Amien mengaku diperlakukan secara hormat oleh polisi. Ia mengaku diberi kesempatan makan siang dan shalat.

Menurut dia, pemeriksaan berlangsung dengan santai. Pertanyaan yang disampaikan kepadanya juga langsung pada pokok kasus.

Baca juga: Eggi Sudjana Sebut Amien Rais Diperiksa di Ruangan Bekas Kapolda

Terkait kasus yang sama, polisi juga memeriksa Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sebagai saksi.

Amien dan Said diperiksa karena turut hadir dalam pertemuan Ratna dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 2 Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com