BEKASI, KOMPAS.com — Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin sempat mengingatkan bawahannya untuk selalu baik dalam menjalankan tugas, serta selalu waspada terhadap praktik korupsi.
Hal itu disampaikan Neneng dalam wawancara dengan awak media Senin (15/10/2018) sebelum dirinya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya sudah wanti-wanti. Awal tahun sudah saya wanti-wanti, ke seluruh kadis, kabid, kasi, ke Bu Tina (Kasi Bidang Tata Ruang PUPR Pemkab Bekasi), Bu Neneng (Kabid Tata Ruang PUPR Pemkab Bekasi) saya juga sudah imbau hati-hati," kata Neneng saat ditemui di Kantor Bupati Bekasi, Kabupaten Bekasi, Senin.
Neneng menyebut, dia tidak bisa mengawasi seluruh pegawainya yang jumlahnya mencapai 14.000 orang.
Baca juga: Hampir 12 Jam Setelah Ditangkap, Bupati Bekasi dan Bos Lippo Masih Diperiksa KPK
Dia menilai, Inspektorat Kabupaten Bekasi yang harus mengawasi kinerja para pegawai di Pemkab Bekasi.
"Kita ada Inspektorat kan, tapi kalau ada kejadian ini, kan belum maksimal (kinerja Inspektorat)," ujar Neneng.
Namun, belakangan Neneng ternyata terlibat kasus suap yang menjerat anak buahnya.
KPK menangkap dan menetapkan Neneng sebagai tersangka kasus suap perizinan proyek Meikarta pada Senin (15/10/2018).
Neneng diduga dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh pengembang Lippo Group.
Selain Neneng, KPK juga menetapkan empat orang lainnya sebagai penerima suap. Masing-masing yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor.
Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati.
Baca juga: Bupati Bekasi Terjerat Korupsi, Wakilnya Akan Diangkat Jadi Plt
Selain itu, KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka.
Sementara itu, KPK menetapkan empat orang lain sebagai tersangka pemberi suap. Masing-masing yakni Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Kemudian, Taryudi dan Fitra Djaja Purnama yang merupakan konsultan Lippo Group.
Satu tersangka pemberi suap lainnya adalah Henry Jasmen yang merupakan pegawai Lippo Group.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.