Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi Kembali Dipenuhi Busa, Produksi Air Bersih Berkurang

Kompas.com - 18/10/2018, 17:02 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kali Bekasi kembali tercemar dengan menimbulkan busa di permukaan kali.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada Kamis (18/10/2018) pukul 09.31, busa putih tampak memenuhi kali irigasi di depan Kantor Kementerian Agama, Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu, kondisi air terlihat hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat.

Baca juga: Petugas Evakuasi Buaya di Perbatasan Sungai Cileungsi-Kali Bekasi

Kondisi terparah terjadi pada Rabu (17/10/2018). Tampak busa menutupi seluruh permukaan kali dan juga tercium bau menyengat dari sana.

Selain itu, tampak juga ikan sapu-sapu mati mengambang di pinggiran kali.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot pun terpaksa mengurangi kembali produksi air bersih pada Kamis ini.

Baca juga: Kehadiran Warga Hambat Evakuasi Buaya di Sungai Cileungsi-Kali Bekasi

Juru bicara PDAM Tirta Patriot Uci Indra Wijaya mengatakan, pihaknya melakukan pengurangan produksi air bersih hampir 50 persen.

"Dalam keadaan normal, produksi mencapai 550 liter per detik. Namun karena pencemaran, produksi air bersih berkurang menjadi 320 liter per detik," kata Uci saat dikonfirmasi, Kamis.

Meski demikian, pihaknya tidak akan menghentikan produksi air bersih sebab pelayanan kepada warga tetap harus berjalan. 

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar, Pemkab Bogor Diminta Lakukan Pengendalian Sungai di Wilayahnya

"Pengurangan dimulai pukul 00.00 sampai pukul 10.30," ujar Uci.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan, limbah yang mencemari Kali Bekasi berasal dari wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Bogor terkait hal tersebut.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar, Ikan Mati dan Ribuan Warga Tak Dapat Air Bersih

"Butuh penanganan serius, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat harus ikut turun tangan. Dibutuhkan biaya besar untuk restorasi," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com