Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Induk Kramat Jati Masuk Kategori Pasar Sehat di Jakarta

Kompas.com - 19/10/2018, 18:32 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dikategorikan sebagai salah satu pasar sehat di Jakarta. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat melakukan kunjungan dan peninjauannya di Pasar Kramat Jati, Jumat (19/10/2018).

"Kondisi pasar cukup baik untuk masuk kategori pasar sehat, tapi saya berharap kondisi pasar bersih ini bisa terus ditingkatkan ke depannya," kata Nila seusai melakukan peninjauan.

Beberapa faktor yang membuat Pasar Kramat Jati terpilih sebagai pasar sehat adalah selain pasarnya bersih, toilet atau jamban umum dinilai Nila juga bersih. Nilai plus lainnya adalah pengelola pasar Kramat Jati menyediakan ruang laktasi bagi ibu menyusui.

Nila juga memuji kebijakan pengelola pasar dan para pedagang sayuran yang menjadikan sisa sayuran yang tidak terjual sebagai kompos.

"Tadi satu yang bagus di sini. Sisa sayuran itu dijadikan kompos. Sampah itu juga dilakukan dengan bersih," kata dia.

Baca juga: Pasar Kramat Jati Telah Direvitalisasi, PKL Diharapkan Tak Ada Lagi di Jalanan

Pada kesempatan itu, Nila memberikan satu set alat pembersih pasar kepada Pokja Pasar Kramat Jati yang dapat digunakan dalam kegiatan bersih-bersih pasar selanjutnya.

"Diharapkan kegiatan program pasar sehat di Pasar Kramat Jati dapat berkesinambungan," kata dia.

Pemberian alat pembersih pasar pada Pokja PD Pasar Kramat Jati itu sekaligus merupakan launching Pokja Pasar Sehat di Pasar Kramat Jati.

Manager PD Pasar Kramat Jati Agus Lamun berharap dengan adanya predikat pasar sehat yang dimiliki Pasar Kramat Jati, pedagang dan pengunjung akan semakin nyaman.

"Pedagang dan pengunjung puas dengan fasilitas yang sudah kami sediakan di Pasar Kramat Jati untuk kemudian mereka tetap setia untuk senantiasa datang dan berbelanja di pasar kami," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com