Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Tewas di Dalam Mobil Sempat Menghilang dari Rumah

Kompas.com - 22/10/2018, 12:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - R, bocah malang berusia 3,5 tahun yang ditemukan tewas di dalam sebuah mobil pada Sabtu (20/10/2018) lalu rupanya sudah menghilang sejak Jumat (19/10/2018) sore.

Orangtua R, Leha bercerita, R menghilang pada Jumat sore sekira pukul 16.30.

Nenek R merupakan anggota keluarga terakhir yang melihat anak kelima dari enam bersaudara tersebut.

"Hari Jumat sore jam 16.30 anak saya mulai dicari, jam 16.00 itu masih dikasih makan. Nah setelah sudah makan, dia minta ganti baju sama neneknya, terus dia pergi," kata Leha kepada Kompas.com, Senin (22/10/2018).

Baca juga: Seharian Terkunci Dalam Mobil, Seorang Bocah Ditemukan Tewas

Leha menuturkan, saat itu ia dan suaminya tidak berada di rumah karena sedang berdagang. Sementara, sang nenek mulai gelisah karena R tak kunjung kembali ke rumah.

"Karena setiap 10-15 menit itu dia biasanya balik lagi. Biasa, namanya anak kecil dia cuma pergi ke warung minta jajan, kayaknya baru kemarin dia pergi sejauh itu," ujar Leha.

Pihak keluarga dan tetangga pun langsung berupaya mencari R. Berita kehilangan R juga disebarluaskan melalui berbagai saluran media sosial.

Sejumlah teman R menyebut R terlihat tengah menonton topeng monyet di dekat rumahnya. Namun, tidak ada yang tahu keberadaan R setelah itu.

Baca juga: Bocah yang Terkunci Seharian Dalam Mobil Tewas karena Kehabisan Oksigen

Pencarian dilakukan hingga kawasan Senen, Jakarta Pusat, karena menduga R mengikuti rombongan topeng monyet, tetapi hasilnya nihil.

Upaya laporan ke polisi pun tak membuahkan hasil.

"Katanya belum bisa melapor. Kalau melapor harus 1x24 jam, setelah 24 jam baru bisa lapor," kata Leha.

Sabtu (20/10/2018) sore, Leha mendapat informasi dari tetangganya bahwa R sudah ditemukan di dalam mobil yang terparkir sekira 200 meter dari rumah Leha.

"Saya pikir anak saya ditemukannya di mobil bak karena saya pikir anak saya diculik atau apa, ternyata di dalam mobil pribadi, mobil sedan," ujar Leha.

Leha pun tak habis pikir mengapa R bisa bermain sejauh itu. Sebab, bocah itu hanya pergi jauh bila diajak orangtua atau saudaranya yang lebih tua

"Dia enggak pernah berani pergi jauh sendiri, paling anak saya cuma sampai depan masjid habis itu balik lagi minta uang jajan," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, jenazah R ditemukan di dalam mobil seorang warga bernama Afandi (26) yang akan menggunakan mobilnya untuk bepergian.

Mobil tersebut diparkir di sebuah lahan milik warga yang bersebelahan dengan Apartemen Pluit Sea View, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, korban terjebak dalam mobil yang terkunci sehingga ia tidak dapat keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com