JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, sudah direncanakan lama. Dari catatan Kompas.com, rencana pembangunan ITF Sunter dimulai sejak 2012. Namun, rencana itu tak berlanjut ke pembangunan karena proses lelang yang gagal dilaksanakan.
Sampai akhirnya pada awal 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah yang wajib diterapkan di tujuh kota di Indonesia, salah satunya Jakarta.
Pada Desember 2016, rencana pembangunan ITF Sunter akhirnya dilanjutkan. PT Jakarta Propertindo sebagai BUMD DKI Jakarta dan perusahaan asal Finlandia, Fortum Power and Heat Oy, menandatangani nota kesepahaman pembangunan ITF tersebut.
Dibangun Desember 2018
Dua tahun berlalu, pembangunan ITF Sunter akhirnya akan direalisasikan. Fasilitas pengolahan sampah itu direncanakan mulai dibangun pada Desember 2018.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, ITF Sunter paling cepat dibangun selama dua tahun.
"Saya senang nih dengan Desember nanti groundbreaking, sudah memberikan kepastian bahwa ITF akan segera dimulai di Jakarta," ujar Isnawa di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).
Ia menyampaikan, izin analisis dampak lingkungan (amdal) masih diurus. Izin tersebut akan terbit sebelum groundbreaking dimulai.
Konversi sampah jadi listrik
ITF Sunter bukan sekadar tempat pengolahan sampah biasa. ITF ini akan mengolah sampah dan mengonversinya menjadi listrik.
ITF Sunter didesain untuk mengolah 2.200 ton sampah per hari yang akan dikonversi menjadi 35 megawatt listrik. Listrik itu rencananya akan dibeli oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"ITF Sunter diprediksi (mengolah) 2.200 ton sampah per hari, dengan rencana menghasilkan listrik di 35 megawatt," kata Isnawa.
Baca juga: ITF Sunter Akan Ubah 2.200 Ton Sampah Per Hari Jadi 35 Megawatt Listrik
Setelah ITF Sunter dibangun, Dinas Lingkungan Hidup DKI tidak perlu membuang seluruh sampah yang dihasilkan Jakarta ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Saat ini, seluruh sampah dari Jakarta selalu dibuang ke TPST Bantargebang. Volumenya mencapai 7.000-an ton.
"Sekarang ini 7.000 ton (dibuang ke Bantargebang), itu sama dengan 1.200-1.300 truk sampah per hari," ucap Isnawa.
Jadi proyek strategis Jokowi
ITF Sunter menjadi ITF pertama yang akan dibangun di Indonesia. Dengan demikian, pembangunan ITF itu sekaligus menjadi proyek strategis Presiden Jokowi dalam bidang energi, mengingat adanya Perpres Nomor 18 Tahun 2016.
"Karena ini (ITF Sunter) suatu proyek yang pertama di Indonesia, harus bagus. Ini juga menjadi proyek strategisnya Pak Jokowi ya terkait dengan energi," kata Isnawa.
Baca juga: ITF Sunter Jadi Proyek Strategis Presiden Jokowi Terkait Energi
Menurut Isnawa, ITF Sunter akan menjadi contoh pembangunan ITF di kota-kota lainnya di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.