Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Realisasi Pembangunan ITF Sampah di Sunter

Kompas.com - 23/10/2018, 09:22 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, sudah direncanakan lama. Dari catatan Kompas.com, rencana pembangunan ITF Sunter dimulai sejak 2012. Namun, rencana itu tak berlanjut ke pembangunan karena proses lelang yang gagal dilaksanakan.

Sampai akhirnya pada awal 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah yang wajib diterapkan di tujuh kota di Indonesia, salah satunya Jakarta.

Pada Desember 2016, rencana pembangunan ITF Sunter akhirnya dilanjutkan. PT Jakarta Propertindo sebagai BUMD DKI Jakarta dan perusahaan asal Finlandia, Fortum Power and Heat Oy, menandatangani nota kesepahaman pembangunan ITF tersebut.

Dibangun Desember 2018 

Dua tahun berlalu, pembangunan ITF Sunter akhirnya akan direalisasikan. Fasilitas pengolahan sampah itu direncanakan mulai dibangun pada Desember 2018.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, ITF Sunter paling cepat dibangun selama dua tahun.

"Saya senang nih dengan Desember nanti groundbreaking, sudah memberikan kepastian bahwa ITF akan segera dimulai di Jakarta," ujar Isnawa di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

Ia menyampaikan, izin analisis dampak lingkungan (amdal) masih diurus. Izin tersebut akan terbit sebelum groundbreaking dimulai.

Konversi sampah jadi listrik 

ITF Sunter bukan sekadar tempat pengolahan sampah biasa. ITF ini akan mengolah sampah dan mengonversinya menjadi listrik.

ITF Sunter didesain untuk mengolah 2.200 ton sampah per hari yang akan dikonversi menjadi 35 megawatt listrik. Listrik itu rencananya akan dibeli oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"ITF Sunter diprediksi (mengolah) 2.200 ton sampah per hari, dengan rencana menghasilkan listrik di 35 megawatt," kata Isnawa.

Baca juga: ITF Sunter Akan Ubah 2.200 Ton Sampah Per Hari Jadi 35 Megawatt Listrik 

Setelah ITF Sunter dibangun, Dinas Lingkungan Hidup DKI tidak perlu membuang seluruh sampah yang dihasilkan Jakarta ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Saat ini, seluruh sampah dari Jakarta selalu dibuang ke TPST Bantargebang. Volumenya mencapai 7.000-an ton.

"Sekarang ini 7.000 ton (dibuang ke Bantargebang), itu sama dengan 1.200-1.300 truk sampah per hari," ucap Isnawa.

Jadi proyek strategis Jokowi 

ITF Sunter menjadi ITF pertama yang akan dibangun di Indonesia. Dengan demikian, pembangunan ITF itu sekaligus menjadi proyek strategis Presiden Jokowi dalam bidang energi, mengingat adanya Perpres Nomor 18 Tahun 2016.

"Karena ini (ITF Sunter) suatu proyek yang pertama di Indonesia, harus bagus. Ini juga menjadi proyek strategisnya Pak Jokowi ya terkait dengan energi," kata Isnawa.

Baca juga: ITF Sunter Jadi Proyek Strategis Presiden Jokowi Terkait Energi

Menurut Isnawa, ITF Sunter akan menjadi contoh pembangunan ITF di kota-kota lainnya di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com