Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pasar Kramatjati Masuk Kategori Pasar Sehat

Kompas.com - 23/10/2018, 09:59 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, masuk kategori salah satu pasar sehat di Jakarta. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat melakukan kunjungan dan peninjauannya ke Pasar Kramatjati, Jumat (19/10/2018) lalu.

"Kondisi pasar cukup baik untuk masuk kategori pasar sehat, tapi saya berharap kondisi pasar bersih ini bisa terus ditingkatkan ke depannya," kata Nila seusai melakukan peninjauan.

Saat Kompas.com mendatangi pasar berlantai tiga itu Senin kemarin, pasar terlihat bersih. Lantai dan ubin yang berwarna putih dan hitam bersih dari debu maupun sampah.

Para pedagang diatur dalam zonasi berdasarkan jenis dagangan. Di setiap lantai pasar sangat mudah menemukam tempat sampah. Di beberapa titik, terutama di lapak pedagang daging, disediakan wastafel lengkap dengan sabun.

Baca juga: Toilet, Ruang Menyusui, hingga Wastafel, Mudah Dijumpai di Pasar Kramatjati

Winda (39), seorang pembeli, mengaku senang berbelanja di Pasar Kramatjati. Soalnya, kondisi pasarnya bersih dan nyaman untuk berbelanja.

"Saya rutinnya ke sini. Karena ya itu, Mbak, kondisinya rapi, terus bersih. Jadi betah saja kalau belanja," kata Winda, Senin kemarin.

Manager PD Pasar Jaya Kramatjati Agus Laman menyampaikan, pihaknya sengaja menyediakan tempat sampah serta wastafel di beberapa titik yang mudah ditemui.

"Tempat sampah sudah kami sediakan agar mempermudah mereka (pedagang dan konsumen) untuk membuang sampah. Kemudian kami juga punya radio lane untuk menyosialisasikan buang sampah pada tempatnya," ujar Agus.

Ruang Menyusui

Zona sayuran Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (22/10/2018).KOMPAS.com/Ryana Aryadita Zona sayuran Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (22/10/2018).
Beberapa faktor yang membuat Pasar Kramatjati terpilih sebagai pasar sehat adalah kondisi pasar serta toilet atau jamban umum yang bersih. Nilai plus lainnya adalah pengelola pasar Kramatjati menyediakan ruang laktasi bagi ibu menyusui.

Ruang laktasi itu cukup besar, berukuran 78 meter persegi. Ada beberapa bangku di ruang tunggunya. Bagi ibu yang hendak menyusui, ada ruangan kecil khusus yang ditutupi gorden bercorak bunga-bunga.

Agus mengatakan, ruang laktasi disediakan demi mempermudah para ibu baik pedagang maupun konsumen yang ingin menyusui anaknya.

Untuk menemukan toilet di pasar itu cukup mudah. Saat memasuki lobi utama, pengunjung dapat langsung menemukan petunjuk arah ke toilet dari papan kecil warna hijau yang digantung. 

Ruang toilet ini tertata rapi dan bersih, dengan desain minimalis yang menarik. Di pojok toilet terdapat tempat sampah kecil berwarna abu-abu. Toilet itu juga diberi penghias berupa bunga plastik berwarna merah muda yang digantungkan di dinding maupun yang diletakkan di atas wastafel.

Wastafel tak hanya terdapat di toilet tetapi juga di beberapa sisi pasar terutama di zona pedagang sayur dan daging.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com