Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Stasiun Senen Beri Gestur Hormat, Penumpang Merasa Didoakan...

Kompas.com - 23/10/2018, 21:43 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi gestur hormat para porter ditanggapi beragam oleh para penumpang kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

Salah satu penumpang kereta Stasiun Senen tujuan Stasiun Malang bernama Afriyani (25) tak mempermasalahkan gestur hormat yang biasa dilakukan porter, petugas keamanan, dan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.

Ia menilai tradisi unik tersebut menunjukkan rasa hormat para petugas Stasiun Senen kepada para penumpang.

Para penumpang, lanjut dia, seharusnya merasa tersanjung dengan perlakuan itu.

"Sah-sah saja sih kalau dilakukan. Selama ini petugas KAI juga enggak maksa porter atau karyawannya untuk melakukannya," kata Afriyani saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Gestur Hormat Sebelum Kereta Berangkat Menuai Pro-Kontra, Ini Kata PT KAI

"Mereka melakukan itu, kan, kalau sedang berada di dalam area keberangkatan, tetapi kalau berada di luar, ya enggak perlu melakukan. Simpel saja sih aku mikirnya, enggak ada paksaan," sambung dia.

Afriyani beranggapan pro kontra terhadap suatu tradisi tertentu bisa saja muncul di masyarakat.

Namun, ia menilai masyarakat seharusnya mencari tahu terlebih dahulu asal usul tradisi tersebut.

"Aku sih mikirnya wajar kalau ada yang suka dan enggak suka, tetapi lebih baik cari tahu dulu lah kenapa bisa begitu jadinya enggak asal nge-judge," katanya.

Baca juga: Saat Porter Stasiun Beri Penghormatan kepada Penumpang yang Berangkat

Pendapat yang sama juga diungkapkan penumpang kereta api tujuan Stasiun Jogjakarta bernama Fairuz Faza (24).

Ia menilai tradisi unik itu dijalankan petugas tanpa ada paksaan siapa pun.

"Kalau mereka enggak mau melakukannya, ya sudah jangan berada di dalam area keberangkatan. Aku pikir enggak ada paksaan kok, yang mau lakukan ya silakan. Kalau enggak mau juga enggak masalah," ujar Fairuz.

Fairuz berpendapat tradisi unik tersebut seharusnya dapat dijadikan sebuah simbol perjalanan kereta api di Indonesia.

"Daripada dipermasalahin pantas atau enggak, lebih baik kita dukung tradisi itu. Kan bisa jadi ikon unik kereta api Indonesia," kata dia. 

Penumpang lainnya bernama Febriyanti (27) juga menilai gestur hormat bukanlah sesuatu yang merendahkan derajat seseorang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com