JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang yang warungnya roboh akibat turap yang longsor di Pejagalan, Jakarta Utara, Selasa (23/10/2018) sore, merasa bingung.
Mereka menanti kejelasan tempat berdagang karena mereka tidak diizinkan berdagang di tempat semula hingga turap selesai diperbaiki.
"Kita nunggu kepastian dari pengurus ini, kita minta belas kasihan dari Pak RW, Pak Lurah, siapa tahu bisa membantu," kata Saiful, pedagang warung nasi setempat, Rabu (24/10/2018).
Baca juga: Turap Longsor, 6 Warung di Jakarta Utara Roboh
Sebelum kejadian, warung yang dikelolanya puluhan tahun itu menjadi sumber penghidupan untuk dirinya dan keluarga di kampung.
Ipung, pemilik warung seafood, punya keresahan yang sama. Ia mengaku, sedang mencari tempat untuk melanjutkan usahanya.
"Saya belum kepikiran mau dagang di mana lagi, ini saya mulai coba cari-cari tempat. Ya kalau bisa direlokasi lebih bagus," kata Ipung.
Sementara itu, Lurah Pejagalan Yogara Fernadez mengatakan, dirinya sudah berupaya mencarikan tempat relokasi bagi para pedagang, namun belum membuahkan hasil.
"Karena memang rata-rata lokasi terdekat tidak ada yang memungkinkan untuk direlokasi. Jadi, kemarin saya coba koordinasi dengan Sudin UKM juga belum dapat jawaban," kata Yogara.
Baca juga: Turap yang Longsor di Pejagalan, Jakut, Akan Segera Diperbaiki
Yogara menuturkan, para pemilik warung tidak diizinkan membuka tempat usahanya hingga perbaikan turap selesai, demi menghindari longsor susulan.
Diberitakan sebelumnya, enam unit warung semi permanen di Jalan Jembatan Gambang Raya, Pejagalan, roboh akibat turap Kali Tubagus Angke yang longsor.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Kerugian materil ditaksir mencapai Rp 40.000.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.