Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembongkaran Area Rumput di Jalan Sudirman Persempit Jalur Pejalan Kaki

Kompas.com - 24/10/2018, 19:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembongkaran area rumput di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, menyebabkan akses pejalan kaki menjadi lebih sempit.

Seperti diketahui, ada tiga area rumput yang dibongkar seperti area rumput di depan Gedung Graha CIMB Niaga, depan Kampus Universitas Atma Jaya, dan depan Gedung Plaza Sentral. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Rabu (24/10/2018), proses pembongkaran menyebabkan para pejalan kaki yang akan naik atau turun tangga halte GBK harus melewati satu jalur secara bergantian.

Baca juga: Dibongkar, Area Rumput yang Pisahkan Halte Bus dengan Jalan Sudirman

Jalur tersebut hanya berupa jalan tanah yang ditutupi beberapa papan kayu. Papan kayu tersebut digunakan para pejalan kaki sebagai pijakan. 

Seorang pejalan kaki bernama Stefani (23) mengatakan, jalan menjadi becek saat hujan turun.

Kondisi itu membuat para pejalan kaki harus berhati-hati dan terkadang menyebabkan antrean.

Baca juga: Anies Akan Bongkar Area Rumput yang Pisahkan Halte Bus dengan Jalan Sudirman

"Kalau hujan becek di sini, kayak kemarin, kan, hujan. Kalau lagi sore saat pulang kantor tuh, biasanya di sini ramai dan antre karena jalannya sempit, sedangkan semua orang pengin naik ke halte," kata Stefani saat ditemui Kompas.com.

Pendapat yang sama juga disampaikan pejalan kaki lainnya, Dennis. Ia berpendapat proses revitalisasi area rumput merugikan para pejalan kaki.

"Saya biasa lewat halte GBK kalau lagi makan siang. Saya merasa jalurnya makin sempit, jadi kadang gantian kalau mau naik dan turun," ujar Dennis.

Baca juga: Kata Sandiaga, Halte di Jalan Sudirman yang Terhalang Area Rumput Akan Dipindahkan

Area rumput atau taman yang menjadi pemisah trotoar dengan jalan raya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai direvitalisasi. Foto diambil Rabu (24/10/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Area rumput atau taman yang menjadi pemisah trotoar dengan jalan raya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai direvitalisasi. Foto diambil Rabu (24/10/2018).
Ia mengatakan, seharusnya pekerjaan itu juga memperhatikan kondisi pejalan kaki. Terlebih, kawasan tersebut merupakan kawasan pekerja yang selalu ramai pejalan kaki.

"Debunya kan juga bikin bahaya pernafasan," kata dia. 

Para pejalan kaki tampak berhati-hati saat melewati area itu karena akses menuju halte GBK berbatasan langsung dengan proyek revitalisasi.

Baca juga: Area Rumput di Depan Halte Bus Kawasan Sudirman yang Mengundang Tanya...

Para pekerja hanya membatasi area pembongkaran dengan seng.

Kondisi ini menyebabkan debu-debu bekas material proyek revitalisasi bertebaran.

Seperti diketahui, area rumput atau taman yang memisahkan trotoar dengan jalan raya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai dibongkar.

Baca juga: Sandiaga Bilang Area Rumput di Trotoar Sudirman untuk Beautifikasi Asian Games

Sebelumnya, area rumput tersebut memisahkan halte dengan jalan raya yang menjadi tempat bus berlalu lalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com