JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Pelaksana Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kalideres melakukan tiga cara untuk mengantisipasi banjir.
Tiga cara tersebut yakni pengangkutan sedimen di saluran penghubung (PHB), peninggian badan jalan, dan menyiapkan pompa mobile.
"Sedimen di saluran PHB bisa sampai 60 sentimeter. Kita utamakan (pengangkutan) ke lingkungan padat seperti di Semanan karena untuk (perlancar) mengeluarkan air dari hunian warga juga," kata Kasatpel Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kalideres Agus Purwanto, di Semanan, Kamis (25/10/2018).
Baca juga: Trase Kali Tak Ideal Jadi Penyebab Banjir di Jakarta Barat
Pada awal musim hujan pekan ini, Agus mengatakan, pihaknya melakukan pengerukan sedimen di saluran PHB di sepanjang Jalan Semanan Raya sisi barat mulai rel Stasiun Kalideres-Jalan Kramat yang bermuara di Kali Mookevart.
Sejak melakukan pengerukan di sana Minggu (21/10/2018), SDA Kalideres telah mengangkut sekitar 600 karung per hari sedimen.
"Kalau Semanan ada potensi genangan, genangan itu sesaat, satu jam hujan bisa 20 sentimeter karena dulu ada saluran yang tidak terhubung, tapi telah kita pasangin (penghubung) sekarang," kata dia.
Selanjutnya, SDA Kalideres siap mengaktifkan rumah pompa air yang tersebar di tiga titik yaitu RW 007 (Kalideres), RW 001 Kampung Duri (Semanan), dan RW 003 Kampung Bali (Kalideres).
Ada pula dua buah pompa mobile yang siap ditempatkan di Jalan Manyar, Tegal Alur, yang menjadi titik rawan banjir karena berdekatan dengan Kali Semongol Atas.
"Pompa mobile kita tahan dulu, di Semongol itu sempit, menjelang atau kalau diprediksi akan banjir baru deh (dikeluarkan). Sementara masih di posko," kata Agus.
Baca juga: Wali Kota Airin: Banjir Tangsel karena Drainase Antar-Perumahan Tidak Tersambung
Selain melakukan pengerukan sedimen di saluran PHB dan menyiapkan pompa mobile, SDA Kalideres bekerja sama dengan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat untuk melakukan peninggian jalan.
Salah satunya di titik rawan banjir Jalan Manyar yang telah dilakukan peninggian jalan setinggi 30 sentimeter.
"Jalan Manyar termasuk rawan, tapi sudah dilakukan pengerjaan fisik dengan Bina Marga tapi sudah ada peninggian (jalan). Insya Allah mendingan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.