Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Impor Menghancurkan Rakyat Indonesia

Kompas.com - 28/10/2018, 19:44 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengkritisi impor yang dilakukan pemerintah. Dia menilai kebijakan itu hanya akan melemahkan perekonomian rakyat.

“Kita tidak perlu impor-impor lagi makanan, impor-impor itu sebetulnya langkah yang menghancurkan rakyat Indonesia, menghancurkan petani kita sendiri dan melemahkan ekonomi Indonesia karena kita kirim devisia yang langka ke luar negeri,” ujar Prabowo ketika menghadiri deklarasi relawan Rhoma Irama for Prabowo-Sandi di Soneta Records, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/10/2018).

Baca juga: Prabowo: Kalau Ada yang Bagi-bagi Uang, Terima, Itu Uang Rakyat

Prabowo mengatakan swasembada pangan menjadi perhatiannya. Ia meyakini Indonesia harus swasembada pangan.

Selain swasembada pangan, Prabowo juga menginginkan swasembada energi. Dia meyakini, dengan menghasilkan bahan bakar dari sumber alternatif, Indonesia bisa mengurangi impor minyak.

“Hari ini kita impor hampir 1 juta barel tiap hari, kita impor, kalau tidak salah angkanya sudah sampai 1,3 juta tiap hari. Kalau sekarang BBM 80 dolar (dolar AS) per barel dan diperkirakan akan naik sampai 100 dollar per barel mungkin bisa lebih,” kata dia.

Baca juga: Prabowo: Mungkin Ini yang Terakhir untuk Indonesia...

Jika terpilih, Prabowo berencana menghijaukan kembali hutan yang rusak yang luasnya mencapai 80 juta hektar. Ia ingin hutan rusak ditumbuhi singkong, aren, jarak, dan jagung dalam skala besar. Tanaman ini, lanjut Prabowo, bisa dikonversi menjadi bahan bakar.

"Satu hektar bisa menciptakan 3-4 orang bekerja. Kalau kita tanam 20 juta hektar, itu berapa juta orang bekerja? Kita hilangkan kemiskinan, kita hilangkan pengangguran," kata Prabowo.

Terakhir, Prabowo menyatakan Indonesia harus swasembada air. Dia mencontohkan di Jakarta, warga masih harus membeli air bersih.

"Swasembada air, jangan anggap enteng. Saya baru bertemu pakar-pakar air terbaik dunia, PBB mengatakan 2025 dunia akan krisis air. Di Ibu Kota kita sendiri sudah banyak masyarakat yang beli air untuk kebutuhannya," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com