JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Lion Air siap menghadapi sanksi jika dinyatakan bersalah dalam tragedi pesawat JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.
Pendiri maskapai penerbangan tersebut, Rusdi Kirana, menyatakan siap untuk diaudit terkait kecelakaan ini.
"Kami tidak keberatan kalau memang ada hasil temuan yang menurut (audit) itu kami salah, kami tidak keberatan ada penalti," ujar Rusdi di Hotel Ibis Cawang, Selasa (30/10/2018).
Baca juga: Lion Air Akan Beri Rp 5 Juta di Luar Kompensasi untuk Keluarga Korban
Ia mengaku tidak masalah selama sanksi tersebut dilakukan dengan adil. Rusdi mengatakan, maskapai Lion Air sudah mendapatkan The IATA Operational Safety Audit (IOSA).
Kata dia, itu adalah sertifikasi tertinggi dalam bidang keselamatan.
Oleh karena itu, kata dia, terlalu dini jika langsung menyimpulkan bahwa kesalahan dalam kecelakaan ini dari pihak Lion Air.
Lion Air bersedia diberi sanksi selama benar-benar terbukti bersalah.
"(Kalau diberi sanksi) kita minta itu ada fairness. Kita tidak minta itu justifikasi karena emosi. Karena kita juga punya karyawan 30.000, kita satu hari angkut penumpang 200.000, dan masih penumpang lain ke depan juga memerlukan," ujar Rusdi.
Baca juga: Data Ante Mortem Keluarga Korban Lion Air yang Sudah Masuk Berjumlah 185, DNA Sebanyak 72
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.