JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kapal patroli milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diperbantukan dalam misi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
Kepala Pangkalan Patroli Bea Cukai Agus Purnady mengatakan, pengerahan kapal tersebut sesuai arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingat ada 21 pegawai Kementerian Keuangan yang menumpangi pesawat tersebut.
"Ini seizin Kementerian Keuangan karena ternyata ada 21 korban pegawai Kemenkeu dari berbagai unit eselon 1, (Direktorat) Jenderal Pajak, (Ditjen) Perbendaharaan, Kantor Lelang Negara, totalnya 21 orang," kata Agus di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018) malam.
Baca juga: Hasil Pencarian Lion Air JT 610 di Hari kedua, dari Kursi Penumpang hingga Tanda Pengenal
Agus menuturkan, ada 18 kru yang diterjunkan sejak hari pertama pencarian.
Ia mengatakan, proses pencarian tidak mengalami kendala berarti.
Buktinya, mereka berhasil memperoleh sejumlah serpihan pesawat dan bagian tubuh korban yang langsung diserahkan kepada Badan SAR Nasional.
Baca juga: Konser di Malaysia, Afgan Akan Beri Penghormatan kepada Korban Tragedi Lion Air JT 610
"KRI kami dibekali secara umum tentang rescue sehingga secara umum tidak ada masalah, tinggal mengikuti arahan dari basarnas," ujar Agus.
Ia menambahkan, Bea Cukai juga mendirikan tiga posko lain di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusumah, dan Karawang.
Ia memastikan proses pencarian tidak mengganggu patroli yang rutin dilakukan.
Baca juga: Keluarga Masih Berharap Korban Lion Air JT 610 Wahyu Susilo Selamat
"Dari Bea Cukai kapalnya banyak, yang paling besar saja di Tanjung Balai, dan di Jakarta sendiri ada 3 kapal besar seperti ini, kata Agus.
Hingga Selasa malam, sebanyak 47 kantong jenazah berisi anggota tubuh penumpang Lion Air JT 610 dan serpihan pesawat telah dibawa tim SAR Gabungan ke Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.