JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala RS Polri Kombes Pol Musyafak mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan rekonsiliasi atau pencocokan data terhadap bagian tubuh jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Sebanyak 24 kantong jenazah sudah tiba di RS Polri pada Senin (29/10/2018) dan melalui proses pemeriksaan pada Selasa (30/10/2018).
Ia mengatakan, demeriksaan ini, belum satu pun korban yang dapat diidentifikasi.
Baca juga: Lion Air Akan Ganti Kerugian Rp 1,25 Miliar untuk Korban JT 610
"Kemarin sudah datang 24 (kantong jenazah) dan sudah dilaksanakan pemeriksaan dan rekonsiliasi, tetapi hasilnya memang belum ada sampel teridentifikasi sehingga masih nihil," ujar Musyafak di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).
Musyafak melanjutkan, sebenarnya sudah ada tiga korban yang memiliki tanda-tanda kuat untuk bisa diidentifikasi.
Contohnya karena bagian tubuh tersebut memiliki ciri khusus seperti tato.
Baca juga: Pasca-tragedi Lion Air JT 610, Pantai Tanjungpakis Mendadak Ramai
"Kemudian didapatkan korban yang berumur tiga sampai empat tahun dan bahkan dua bayi. Namun karena data yang mendukung ini kurang kuat, sehingga di-cancel untuk menunggu hasil DNA," kata dia.
Pihaknya akan melanjutkan proses pemeriksaan terhadap korban agar bisa diidentifikasi.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.