JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat diminta mewaspadai buah-buahan yang dilapisi lilin, khususnya buah impor. Sebab, bisa jadi lapisan lilin pada buah itu bukan lilin untuk pangan.
"Berbahaya kalau lilin yang dipakai bukan untuk pangan," ujar Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Mujiati melalui pesan singkat, Jumat (2/11/2018).
Baca juga: Buah-buahan dalam Balutan Pestisida dan Lilin
Mujiati menyampaikan, salah satu ciri buah yang dilapisi lilin biasanya berwarna agak kusam. Selain itu, terdapat bercak warna putih pada buah tersebut.
"Biasanya buahnya agak kusam dan ada bercak atau bubuk warna putih," kata dia.
Bercak warna putih juga biasanya ditemukan pada buah yang disemprot pestisida. Namun, Mujiati menyebut perlu uji lab untuk memastikan kandungan pestisida dan formalin pada buah-buahan.
Apalagi, formalin berbentuk cairan sehingga tidak kasat mata.
Baca juga: Buah-buahan Impor Dilapisi Lilin, Warga Diimbau Konsumsi Buah Lokal
Agar lebih aman dikonsumsi, kata Mujiati, buah-buahan tersebut harus dicuci terlebih dahulu.
"Kita belum bisa membedakan lilin yang dipakai pada buah memang lilin untuk pangan atau bukan. Lebih amannya, buah tetap harus dicuci. Untuk menghilangkan lilin, pencucian bisa menggunakan lemon atau cuka," ucap Mujiati.
Baca juga: Pemprov DKI Akui, Ada Buah-buahan yang Disemprot Pestisida dan Dilapisi Lilin di Pasar
Sementara untuk menghilangkan formalin, buah bisa dicuci dengan air mengalir.
Mujiati menyarankan sebaiknya masyarakat mengonsumsi buah lokal dibanding buah impor. Sebab, penggunaan lilin biasa digunakan pada buah impor untuk memperpanjang umur simpan buah.
"Buah lokal rata-rata memiliki kulit dan harus dikupas terlebih dahulu sehingga lebih aman dikonsumsi," kata Mujiati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.