Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugur Saat Cari Lion Air, Syachrul Anto Pernah Evakuasi Air Asia QZ 8501

Kompas.com - 03/11/2018, 20:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Syachrul Anto (41), penyelam yang gugur saat mencari pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, ternyata pernah ikut mengevakuasi pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Laut Jawa dekat Selat Karimata pada 2014.

Hal ini diungkapkan Leader Indonesia Dive Rescue Team (IDRT) Bayu Wardoyo.

Ia mengisahkan, rekan satu timnya tersebut merupakan salah satu penyelam handal.

Baca juga: Duka untuk Syachrul Anto, Penyelam yang Tewas dalam Pencarian JT 610

"Dia itu terlibat lama waktu (evakuasi) Air Asia, 3 minggu (ikut mengevakuasi), dia salah satu paling banyak angkat jenazah. Orangnya ringan tangan waktu di Basarnas," kata Bayu, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018).

Bayu merasa kehilangan karena Syachrul merupakan salah satu relawan yang paling rajin membantu. 

Tak hanya mengevakuasi Air Asia, Syachrul juga menjadi relawan gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Cerita Istri yang Berat Melepas Syachrul, Penyelam Pencari JT 610

Jenazah Syachrul Anto, penyelam yang gugur saat mencari korban dan puing pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 akan dimakamkan di TPU Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Jenazah Syachrul Anto, penyelam yang gugur saat mencari korban dan puing pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 akan dimakamkan di TPU Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Sabtu (3/11/2018).
"Orang sebelum ke sini, dia ke Palu kok. Dia dari hari pertama kejadian, karena hari pertama dia ada di Makassar, langsung ke sana. Orangnya sangat penolong," ujarnya. 

Bayu mengatakan, Syachrul adalah orang yang religius dan ramah. Syachrul menjadi relawan selam, lanjut dia, karena hobi berenang. 

Meski demikian, ia mengatakan, kejadian yang menimpa Syachrul menjadi risiko kegiatan yang mereka lakukan.

Baca juga: Tiba di Surabaya, Jenazah Penyelam Syachrul Anto Disemayamkan

"Kami berada di lokasi yang bukan tempat hidupnya manusia, di air kan. Kita hidup di darat saja risikonya banyak, apalagi ini yang bukan tempat tinggal kita risikonya banyak," ucap Bayu.

Unggahan Facebook yang menyebutkan Syachrul pernah terlibat dalam pencarian korban pada kecelakaan Air Asia 2014 silam.Facebook Unggahan Facebook yang menyebutkan Syachrul pernah terlibat dalam pencarian korban pada kecelakaan Air Asia 2014 silam.
Sebelumnya, Syachrul Anto meninggal dunia saat proses pencarian pesawat Lion Air JT 610 dengan registrasi PK-LQP di perairan Karawang, Jawa Barat.

Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi menyebut, kejadian tersebut terjadi saat Syachrul dan satu rekan lainnya tengah mencari korban dan puing pesawat.

Baca juga: Mengenal Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Pencarian JT 610

Namun, tiba-tiba Syachrul menghilang dan telah tiba di permukaan hingga ditemukan tim SAR.

Selanjutnya, Syachrul ditangani dokter dan tak lama mengembuskan napas terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com