Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Korban Lion Air, Dodi Junaidi, Dapat Kenaikan Pangkat

Kompas.com - 05/11/2018, 12:47 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung memberikan kenaikan pangkat anumerta kepada Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang Dodi Junaidi yang menjadi korban meninggal jatuhnya Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Dodi yang merupakan Jaksa Muda golongan 3D diangkat menjadi Jaksa Muda Madya golongan 4A.

"Beliau mendapat kenaikan dari Kejaksaan Agung. Kenaikan pangkat satu tingkat, yang dari awalnya Jaksa Muda 3D jadi Jaksa Muda Madya 4A sebagai bentuk penghargaan dari Kejaksaan Agung kepada almarhum atas dedikasinya," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel Bima Suprayoga usai pemakaman jenazah Dodi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seroja, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Air Mata Keluarga Saat Jenazah Dodi, Korban Lion Air, Dimasukkan ke Liang Lahat...

Bima mengatakan, semasa hidup, Dodi merupakan pekerja keras yang banyak menangani sejumlah perkara.

Dodi telah beberapa kali dinas di beberapa daerah seperti Cianjur, Bandung, Bengkulu, dan 7 bulan lalu dipromosikan menjadi Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang.

Bima mengatakan, promosi diberikan atas prestasi yang telah dibuatnya semasa bekerja.

Baca juga: Pesawat Sempat Delay, Jenazah Korban Lion Air Tiba di Bandara Depati Amir

"Memang prestasinya sudah banyak untuk penanganan perkara. Kerja keras, dedikasi semua yang dilakukan almarhum adalah yang terbaik sehingga sampai terakhir mendapat kenaikan pangkat," ujar Bima.

Selain Dodi, ada dua jaksa dan staf tata usaha kejaksaan yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 akan mendapat kenaikan pangkat.

Mereka adalah jaksa koordinator pada Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung Andri Wiranofa, Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Bangka Selatan Shandy Johan Ramadhan dan staf Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung Sastiarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com