Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Anies "Ngopi" Bareng...

Kompas.com - 05/11/2018, 17:07 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/11/2018) siang.

Ridwan Kamil dan Ganjar menikmati kopi di JakBistro bersama Gubernur DKI Anies Baswedan.

Dalam pertemuan itu, Anies mengatakan bahwa mereka baru saja menghadiri acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2018 di Istana Wakil Presiden yang terletak di sebelah Balai Kota DKI.

"Jadi tadi kita bersyukur, kita duduk sama-sama, kita enggak bisa lama-lama, Mas Ganjar mau langsung berangkat ke Semarang, terus kita ngopi dulu. Kalau ngopi di Balai Kota. Kita ke sini ngopi bareng," kata Anies di JakBistro, Senin.

Baca juga: Program Satu Desa Satu Perusahaan, Ridwan Kamil Libatkan IPB

Anies mengatakan, ia sudah berteman lama dengan Ridwan Kamil dan Ganjar sebelum menjadi kepala daerah.

Ini dibenarkan oleh Ganjar yang mengatakan bahwa mereka sudah berteman sejak kuliah. Ganjar juga menyinggung hubungan ketiganya yang bisa adem di tengah panasnya cuaca Jakarta.

"Kita menunjukkan kita bertiga berdiri di sini bisa adem loh republik ini, enggak sepanas Jakarta. Kami orang kampung datang ke Jakarta kalau ngelihat, ah panas," ujar Ganjar.

"Hari ini dapat adem bisa ditraktir ngopi bisa berbincang banyak, cerita masa lalu waktu kita di pergerakan massa, hari ini kita bisa membikin sejuknya Indonesia, kita buktikan," kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo Tetapkan UMP Jawa Tengah Rp 1,6 Juta

Sementara itu, Ridwan Kamil berterima kasih diundang ke Balai Kota DKI. Pria yang biasa disapa Emil ini mengaku masuk lewat belakang Balai Kota dan memesan es cokelat.

"Saya minum es cokelat tadi, suasana panas jadi adem, para followers yang suka nafsir-nafsir ini harus ikut adem dengan seperti sebelumnya kita bertiga mudah-mudahan suasana kita bertiga ini mewakili Indonesia yang damai sejuk," kata Emil.

Empat daerah mendapat Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2018.

Jawa Tengah didapuk sebagai peringkat pertama, menyusul DKI Jakarta pada peringkat kedua, kemudian Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com