Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Wilayah di Jakbar yang Rawan Genangan saat Musim Hujan

Kompas.com - 06/11/2018, 12:39 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen, mengatakan setiap kecamatan di wilayahnya berpotensi menimbulkan genangan di saat memasuki musim hujan.

Adapun kecamatan yang ada di Jakarta Barat yaitu Tamansari, Kembangan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Tambora, Kalideres, Cengkareng, dan Palmerah.

"Kami sih setiap kecamatan-kecamatan ada daerah-daerah yang sifatnya genangan, ada banyak di setiap wilayah kecamatan. Kemudian wilayah rawan banjir ada di datanya," kata Zen di Ruang Pola, Gedung Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (6/11/2018).

Baca juga: Masuki Musim Hujan, Ada Fenomena Tanah Retak di Banjarnegara

Sementara titik rawan banjir yang ada di Jakarta Barat berada di kawasan Cengkareng, Rawa Buaya, Kedaung Angke, Kalideres, Kebon Jeruk, dan Kembangan.

Kawasan tersebut dialiri oleh Kali Pesanggrahan, Kali Mookevart, Kali Sekretaris, dan Kali Angke.

Dalam mengantisipasi genangan dan banjir, Zen mengimbau agar masyarakat berperan aktif dalam membantu pemerintah, seperti gerakan kerja bakti di wilayah masing-masing.

Baca juga: Musim Hujan, Jakarta Selatan Paling Rawan Genangan

Hal itu diperlukan agar dalam penanganan kebersihan tak hanya dilakukan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Zen mengatakan berdasarkan informasi dan prediksi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, curah hujan tinggi di Jakarta Barat akan terjadi pada awal tahun 2019.

"Prediksi puncaknya (curah hujan tertinggi) pada Januari sampai Febuari. Itu memang perlu kita antisipasi," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Imron, mengatakan masih melakukan normalisasi 47 saluran air di beberapa ruas di kecamatan yang ada di Jakarta Barat jelang musim hujan.

Pemasangan saluran yang dilakukan adalah u-ditch atau saluran beton bertulang bentuk U.

Masing-masing saluran panjangnya mencapai 30 kilometer.

"Kami masih melakukan pembangunan saluran air sampai batas kontrak selesai. Kami kejar target sampai 15 Desember nanti," kata Imron.

Dari pemasangan saluran air tersebut, ia berharap masyarakat bisa merawatnya. Sehingga air hujan bisa mengalir dan tidak terjadi genangan bahkan banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com