Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Titik Rawan Genangan di Bekasi dan Berpotensi Hambat Lalu Lintas

Kompas.com - 06/11/2018, 15:58 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Eddy Sukamto mengatakan, terdapat tiga titik jalan di wilayah kota Bekasi yang rawan genangan banjir dan berpotensi menghambat arus lalu lintas.

Tiga titik tersebut ialah Jalan KH Noer Ali, Kalimalang yang tepatnya di bawah kolong tol JORR, Bekasi Barat; Jalan R.A Kartini, Bekasi Timur; dan Jalan Raya Taman Narogong Indah, Bekasi Timur.

"Kalau rawan genangan yang paling parah tiga titik itu saja, tingginya relatif dari 30-40 cm," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/11/2018).

Baca juga: Ini Wilayah di Jakbar yang Rawan Genangan saat Musim Hujan

Eddy menambahkan, ketiga titik jalan rawan genangan air itu kerap membuat arus lalu lintas terhambat dan menimbulkan kemacetan.

"Kalau intensitas hujannya tinggi, itu bisa ada genangan air langsung," ujar Eddy.

Menurut Eddy, penyebab ketiga titik jalan tersebut sering tergenang karena sistem drainase yang tidak berjalan baik. Drainase yang mampet membuat aliran air terhambat dan menimbulkan genangan di tiga titik jalan tersebut.

"Ada genangan air, kami berkoordinasi dengan (Dinas) PUPR supaya disedot, cuma (masih) tetap menghambat perjalanan. Di (Jalan) Kartini juga sama (masalah) drainase ya, (tergenang saat) hujannya terlalu deras," ucap Eddy.

Baca juga: Ini Titik-titik Rawan Banjir dan Genangan di Bekasi...

Untuk mengantisipasi arus lalu lintas yang berpotensi terhambat, pihak BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengalihkan arus lalu lintas jika terdapat genangan air.

"Kalau hujan intensitas tinggi 1 jam atau 2 jam tidak reda, kami kirim pasukan ke sana untuk mengecek ketinggian genangan di bawah jembatan. Kalau tinggi ya kami koordinasikan dengan Dishub agar sebagian kendaraan tidak melewati jalan tersebut," pungkas Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com