Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Napi Tetap Bisa "Ngeband" di Rutan Salemba

Kompas.com - 07/11/2018, 16:44 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Rasakan cinta yang telah tercipta. Antara kita. Satukan jiwa yang telah tercipta. Antara kita...," demikian lirik lagu yang terdengar di teras Gedung Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (7/11/2018).

Sepenggal lirik lagu Bondan Prakoso and Fade to Black berjudul Kroncong Protol terdengar merdu dinyanyikan oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam sebuah band.

"Mereka ini para narapidana dari Rutan Salemba," kata Pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen PAS Kemenkumham) Dimas kepada Kompas.com.

Baca juga: BNN Soroti Keterlibatan Narapidana dalam Peredaran Narkoba

Dalam band tersebut Raenaldi Maulana alias Paid berperan sebagai vokalis, Keling dan Ando sebagai pemain bass, Zulfian alias Ijul sebagai pemain gitar, Jimmy sebagai pemain gitar, Abdi sebagai vokalis dua, dan M Jaenudin sebagai kru lapangan.

Penampilan band Rutan Salemba itu begitu menghibur.

Ijul, napi paling baru menghuni Rutan Salemba dibandingkan personel lainnya, mengungkapkan rasa syukurnya karena diizinkan bermain musik meski harus mendekam di balik jeruji besi.

"Ada ketakutan (soal kehidupan di dalam penjara) awalnya. Tapi saya coba mengalir saja. Beruntung saya masih bisa ngeband di penjara. Ketemu teman-teman yang suka musik juga," ujar Ijul.

Menurut personel lain bernama Ando, group band itu berlatih setiap Senin hingga Jumat di sebuah ruangan yang dijadikan studio musik sederhana di Rutan Salemba. Mereka berlatih di sela-sela padatnya kegiatan selama menjalani masa hukuman.

Pembina Musik Rutan Salemba Bayu Muhammad mengatakan, mayoritas personel band tersebut merupakan napi kasus narkoba yang masa hukumannya tak lebih dari dua tahun. Karena itu, mereka menjalani masa hukuman di Rutan Salemba.

"Memang di Rutan Salemba ini kan sifatnya waktunya (masa hukuman) itu enggak panjang. Jadi ada pembinanya. Kami melakukan pencarian bakat di setiap blok Rutan," kata Bayu.

Menurut dia, group itu kerap mengisi di sejumlah acara kedinasan seperti di Ombudsman RI dan di Badan Narkotika Nasional (BNN).

Meski diberi kebebasan dalam berekspresi dan mengembangkan diri, lanjut Bayu, aktivitas pembinaan tetap harus diikuti.

"Harapan kami setelah keluar dari penjara nanti mereka berkegiatan yang positif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com