JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku tidak berambisi untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Sandiaga Uno.
Kendati demikian, ia akan mempertimbangkan peluang itu apabila diberi mandat partai.
Adapun Rahayu Saraswati pernah digadang-gadang sebagai bakal kandidat cawagub DKI dari Partai Gerindra.
"Bukan saya yang mengajukan. Saya betul-betul tidak berambisi untuk eksekutif. Kalau misal ada yang memberi saya amanah dan mandat, tentunya itu harus dipertimbangkan," kata wanita yang biasa dipanggil Sara ini di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (7/11/2018).
Baca juga: Tanggapan Anies Disebut Bisa Jadi Mediator Penentuan Wagub DKI
Sara mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk membicarakan peluang kerja sama terkait penanganan masalah perdagangan manusia antara Yayasan Parinama Astha dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Yayasan milik Sara menawarkan jasa operator Rumah Aman untuk korban kasus perdagangan orang. Pembahasan berlangsung di ruang rapat Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Rapatnya sama teman-teman dari staf-staf gubernur. Membahas ini (perdagangan orang), jadi jangan dihubungin sama yang lain," ujar Sara.
Politikus Gerindra yang juga keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengaku tidak mengetahui perkembangan terakhir soal isu wagub DKI.
Terakhir, PKS dan Gerindra telah berunding dan sepakat bahwa kursi wagub DKI akan diserahkan kepada PKS.
"Saya enggak tahu apa-apa nih soal pertemuan-pertemuan saya lagi sibuk ngurusin anak saya," kata dia.
Baca juga: Seputar Uji Kelayakan dan Peluang Gerindra Rebut Kursi Wagub DKI
Kendati menyerahkan kursi wagub kepada PKS, partai Gerindra masih memiliki peluang untuk menempatkan kadernya di kursi orang nomor dua di DKI tersebut.
Gerindra bisa mengajukan calonnya apabila calon dari PKS tidak lulus fit and proper test yang digelar badan bentukan DPD Gerindra DKI dan DPW PKS DKI.
Jika calon dari PKS tidak lulus fit and proper test, DPD Gerindra dan DPW PKS DKI akan kembali rapat untuk menentukan langkah berikutnya.
Kondisi itu membuat Gerindra berpeluang mencalonkan wagub DKI. Setelah melalui fit and proper test, calon yang lolos akan melalui mekanisme pemungutan suara di DPRD DKI Jakarta.
Adapun Sara pernah diusulkan oleh dua organisasi sayap Partai Gerindra, yakni Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira) sebagai kandidat wagub.
Baca juga: Berebut Kursi Wagub DKI Sesama Kader PKS, Syaikhu: Peluang 50-50
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan, nama Sara diusulkan sebagai calon alternatif selain Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.
"Mbak Sara itu diusulkan oleh sayap Partai Gerindra, Tidar dan Gekira, untuk menjadi figur alternatif selain Bang Taufik yang diusulkan oleh DPD Gerindra DKI," ujar Andre, Selasa (25/9/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.