Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri: Hanya Jenazah Teridentifikasi yang Dapat Surat Kematian

Kompas.com - 08/11/2018, 08:17 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Disaster Victim Identification (DVI) Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan pihaknya tidak bisa mengeluarkan surat kematian jika korban Lion Air JT 610 registrasi PK LQP tidak ditemukan dan tidak teridentifikasi.

"Kalau ada jenazah yang tidak ditemukan, artinya tidak teridentifikasi, artinya kami DVI tidak bisa keluarkan surat kematian," ujar Lisda di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (7/11/2018) malam.

Baca juga: Satu Keluarga Korban Lion Air JT 610 Berhasil Diidentifikasi

Surat kematian hanya bisa dikeluarkan jika fisik korban ditemukan dan bisa teridentifikasi meski hanya dari sidik jari.

"Walaupun itu ada di passenger list, tim DVI akan keluarkan surat kematian kalau fisik jenazahnya ada. Walaupun hanya kecil saja, walaupun hanya sidik jari. Kalau sudah teridentifikasi, kami keluarkan surat kematiannya," kata dia.

Sedangkan untuk jenazah yang tidak ditemukan, nantinya klaim akan ditentukan oleh pihak pengadilan.

Pada proses ini biasanya pihak maskapai, dalam hal ini Lion Air, akan mengajukan ke Mahkamah Agung (MA) atau Pengadilan Tinggi.

"Jadi nanti pihak maskapai yang akan membantu ke MA, untuk mendapatkan fatwa dari MA. Nanti MA yang akan mengeluarkan penetapan pengadilan. Saya tidak tahu apakah di situ nanti akan ditulis meninggal atau orang hilang," jelasnya.

Baca juga: Jasad 2 Bayi Korban Lion Air JT 610 Sudah Ditemukan, tetapi Belum Bisa Diidentifikasi

Lisda menambahkan, mekanisme seperti ini pernah dijalankan saat kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 pada 2014 lalu.

Saat itu ada sekitar 60 orang penumpang yang tak ditemukan.

"Jadi seperti kasus Air Asia kemarin kan ada 60 orang ya yang tidak ditemukan, itu keluarganya sudah berhasil dapatkan klaim asuransi berdasarkan fatwa dari MA. Jadi seperti itu hak-haknya, termasuk dari asuransi maskapai, Jasa Raharja, dan mungkin ikut asuransi swasta, itu juga bisa keluar," tambah Lisda.

Baca juga: Keluarga Minta Evakuasi Dilanjutkan hingga Semua Korban Lion Air JT 610 Ditemukan

"Paling kami bantu data, benar enggak keluarga melapor, ada data antemortemnya enggak. DVI bantu datanya saja," tutupnya.

Sebelumnya, Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Hingga Rabu malam (7/11/2018), penumpang yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 51 penumpang yakni 40 penumpang laki-laki dan perempuan 11 perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com