Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sopir Taksi "Online" yang Hilang hingga Tewas Mengambang

Kompas.com - 08/11/2018, 12:44 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - JST, sopir taksi online GrabCar yang sempat hilang, baru saja dikenali keluarganya setelah polisi menemukan jenazah tak dikenal mengambang di Tangerang, baru-baru ini. 

Menurut H selaku anak JST, sebelum menghilang, ayahnya mengantar penumpang berinisial Y dengan lokasi penjemputan di Duta Harapan Indah, Jakarta Utara menuju Kapuk Pasar Alam, Jakarta Barat, Senin (5/11/2018).

JST menerima order pukul 22.15 WIB dan diperkirakan tiba di lokasi penjemputan pukul 22.35 WIB.

Baca juga: Jenazah Mengambang di Tangerang Diduga Sopir Taksi Online yang Hilang

Namun, per pukul 22.44 WIB, ponsel milik JST tak lagi aktif. Hal tersebut diketahui H dari data record di aplikasi milik ayahnya itu.

H bisa masuk ke aplikasi karena dia yang mendaftarkan e-mail dan mengetahui password aplikasi tersebut.

"Ada jelas semua dari yang pesan jam berapa ada chat record-nya. Saya cek di location Google, itu 22.44 WIB ponsel Bapak saya sudah mati," ujar H saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Menurut H, dari data yang terekam di aplikasi, JST belum menurunkan penumpang atau drop off. Karena tak kunjung pulang pada Senin malam, H mengubungi call center Grab.

Namun, Grab tidak bisa memberikan informasi apapun terkait keberadaan JST.

Selasa (6/11/2018) pagi, H melaporkan hilangnya JST ke Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Baca juga: Jenazah Tak Dikenal yang Mengambang di Tangerang Diberi Pemberat

Belakangan pada Rabu (7/11/2018) pagi, keluarga mendengar ditemukan jenazah pria tanpa identitas di daerah Pasar Kemis, Tangerang.

Keluarga yang penasaran datang ke Polsek Pasar Kemis. Setelah ditunjukan foto jenazah serta pakaian yang digunakan, keluarga meyakini bahwa jenazah tersebut merupakan JST.

Saat ini jenazah JST sedang diotopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

"Lagi mau diotopsi. Setelah itu dibawa ke rumah duka lalu dikremasi," ujar H.

Jenazah JST sebelumnya didapati mengambang dengan tangan dan kaki terikat tali tambang di sekitar Sungai Ciracap, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Jenazah Pria Tanpa Identias Ditemukan Mengambang di Sungai di Tangerang

Saat ditemukan, pria yang diperkirakan telah tewas selama dua hari itu mengenakan kemeja bercorak garis-garis berwarna ungu, celana panjang kain berwarna hitam, dan tali pinggang berwarna hitam.

Warga sekitar mengaku tidak mengenal pria tersebut.

Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan penyebab kematian JST.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com