Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyerangan Mapolsek Penjaringan

Kompas.com - 09/11/2018, 14:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mapolsek Metro Penjaringan diserang seorang pria bernama Rohandi (31 tahun) pada Jumat (9/11/2018) pukul 01.35 WIB.

Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar menyampaikan, setibanya di Mapolsek, Rohandi langsung menyerang ruang sentra pelayanan kepolisian (SPK) di dekat gerbang dan menyerang seorang polisi bernama Brigadir Sihite.

"Masuk ke gerbang, anggota ada di depan lagi berdiri, habis itu pelaku jalan sambil tangannya di belakang bawa senjata tajam itu dua. Sehabis itu langsung melempar (senjata) ke arah polisi itu," kata Rachmat.

Brigadir Sihite lantas mengelak dari lemparan senjata Rohandi. Ia pun meminta bantuan kepada AKP MA Irawan yang juga berada di ruang SPK.

Irawan sempat berusaha melawan pelaku yang kembali melemparkan senjatanya. Sempat menghindar, Irawan justru kena sabetan golok yang dipegang pelaku.

"Korban (Irawan) terjatuh terkena sabetan golok pelaku dan mengenai tangannya, menimbulkan luka ringan," ujar Rachmat.

Baca juga: Pelaku Sengaja Serang Mapolsek Penjaringan agar Ditembak Mati Polisi

Selanjutnya, pelaku mengejar seorang polisi yang kabur ke arah dalam Mapolsek, tepatnya ke arah ruang unit perlindungan perempuan dan anak (PPA).

Tiba-tiba, pelaku mendatangi Ruang Unit PPA karena melihat dua orang polisi bernama Aipda Dedi dan Aipda Giyarto memegang senjata.

Sambil memecahkan kaca ruangan tersebut, pelaku berupaya menyerang Dedi dan Giyarto.

Giyarto pun sempat melepaskan tembakan peringatan, tetapi tidak diindahkan oleh pelaku.

"Akhirnya ditembak lengannya pelaku. Tadinya tadinya mau ditembak ke jantung, tetapi di belakang pelaku ini ada polisi jadi takutnya kena anggota kita. Makanya ditembak di lengannya," kata Rachmat.

Menurut dia, pelaku sengaja menyerang polisi yang memegang senjata karena berniat mengakhiri hidupnya dalam aksi tersebut.

"Dia melewati polisi yang enggak bawa senjata. Jadi dia cari polisi yang bawa senjata, lalu sama polisi ditembak tangannya, dia tetap pengen mati," kata Rachmat.

Baca juga: Mapolsek Penjaringan Diserang, Seorang Polisi Terluka

Diberitakan sebelumnya, Rohandi diduga depresi dan ingin mengakihiri hidupnya.

Ia sengaja menyerang Mapolsek Penjaringan agar ditembak mati polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com