Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sekelompok Preman Kuasai Lahan di Daan Mogot

Kompas.com - 13/11/2018, 10:13 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok preman yang menyebut diri Kelompok Hercules ditangkap aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Barat. Mereka ditahan dalam operasi pemberantasan premanisme yang dilakukan Selasa (6/11/2018) lalu.

Kelompok preman itu menguasai lahan milik PT Nila Alam di Jalan Daan Mogot KM 18, Kalideres, Jakarta Barat. Lahan seluas dua hektar tersebut bersertifikat dan di dalamnya terdapat tujuh ruko serta kantor pemasaran.

Baca juga: Polisi Tangkap Preman Kelompok Hercules yang Kuasai Lahan di Daan Mogot

Para preman itu memasang plang seolah-olah mereka yang diberi kuasa oleh pemilik sebenarnya atas lahan tersebut. Mereka memasang plang bertulis "Hak Milik Atas Nama Thio Ju Auw".

Aksi premanisme itu dilaporkan ke polisi oleh korban. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, penguasaan lahan diawali dengan aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekitar 60 orang ke lahan tersebut.

"Kami tangkap 10 orang yang mengaku dari kelompok Hercules dan terpampang di papan," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin kemarin.

Dari 10 tersangka itu, salah satu diantaranya yaitu FTR alias Bobi, merupakan residivis kasus pemerasan dan senjata api ilegal. Sementara angota kelompok lainnya masih dalam pengejaran.

Polisi  masih mendalami kasus itu untuk mengetahui kepala kelompok dalam aksi premanisme tersebut.

Setor uang bulanan

Dalam aksinya, kelompok Hercules melakukan pemaksaan terhadap para penghuni lahan PT Nila Alam. Mereka memaksa para penghuni untuk membayar sejumlah uang.

"Jika masih mau tinggal dikenakan biaya per bulan Rp 500.000. Itu pun tanahnya tetap mereka kuasai," kata Hengki.

Baca juga: Preman Hercules yang Kuasai Lahan Daan Mogot Paksa Penghuni Setor Rp 500.000

Para tersangka yang telah ditangkap kini mendekam di Mapolres Metro Jakarta Barat. Mereka dikenakan Pasal 170 KUHP tentang perusakan terhadap barang, Pasal 335 KUHP tentang perilaku tidak menyenangkan, dan Pasal 167 KUHP tentang memasuki pekarangan orang lain tanpa izin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com