BEKASI, KOMPAS.com - Haris Simamora (HS), tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat dikenal sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Hal itu disampaikan Mastaufik, satpam salah satu sekolah di dekat rumah korban, Jalan Bojong Nangka II, RT 02, RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
"Sebelum keluarga almarhum, HS dulu yang mengelola kontrakan sama toko juga, itu kira-kira dua tahun lalu. Kesehariannya (Haris) tidak kayak almarhum, dia (Haris) selalu di dalam. Sosialisasinya kurang," kata Mastaufik kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2018).
Baca juga: Polisi: Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Beraksi Seorang Diri
Mastaufik menambahkan, keseharian Haris berbeda dengan korban yang dikenal bersahabat dan akrab dengan warga sekitar. Korban kerap menyapa dan mengajak ngobrol pembeli di warungnya.
"(Haris) paling menyapa kalau sekadar saja. Kalau korban baik banget, seru, asyik orangnya. Saya kan suka beli juga di warung itu saat dijaga Haris. Habis beli gitu saja sudah, kurang basa-basi orangnya," ujar Mastaufik.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Haris disebut kurang bersahabat dan terkesan dingin dengan warga sekitar maupun dengan pembeli di warung milik korban.
"Ya jutek, tidak enakin lah gitu. Tidak masalah sih, cuma kurang sosialisasi saja," ucap warga lain yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca juga: Kata Tetangga soal Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi
Haris telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.
Adapun satu keluarga yang jadi korban pembunuhan Haris adalah Diperum Nainggolan (38) selaku kepala keluarga, Maya Boru Ambarita (37) sang istri, dan kedua anak mereka Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
Pasangan suami istri itu merupakan pengelola kontrakan milik kakak kandung Diperum, Douglas Nainggolan. Haris pun merupakan saudara dari Maya Boru Ambarita.
Baca juga: Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Terungkap dari X-Trail di Kontrakan
Luka akibat benda tumpul hingga bercak darah ditemukan di tubuh korban. Sedangkan kedua anak Diperum tewas karena kehabisan oksigen.
Haris ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, saat akan melakukan pendakian pada Rabu (14/11/2018) malam. Dari tangannya, polisi menemukan sejumlah barang bukti.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, Haris Simamora membunuh keluarga Diperum Nainggolan seorang diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.