JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengakui, anggaran pembangunan jembatan multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, membengkak.
Hal itu disebabkan beberapa fasilitas tambahan yang dikerjakan di sana. Yoory menyebut, pembengkakan dari anggaran semula Rp 35,8 miliar itu belum dihitung.
"(Pembengkakannya) belum dihitung, nunggu kami hitung," ujar Yoory di Gedung Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).
Baca juga: Tunggu Skybridge Jadi, PKL Jalan Jatibaru Raya Terus Ditertibkan
Namun, menurut Yoory, pembengkakan anggaran itu tidak akan signifikan. Sarana Jaya akan mengefisiensi anggaran tersebut.
"Enggak banyaklah. Pasti kami juga kan mencari terobosan-terobosan supaya lebih efisien," kata dia.
Salah satu fasilitas tambahan yang dikerjakan di skybridge yakni pengadaan toilet. Pengadaan toilet itu merupakan permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI), mengingat warga yang bukan penumpang KRL tidak bisa menggunakan toilet di dalam Stasiun Tanah Abang.
"Supaya cepat pengadaan toiletnya, ada smart toilet yang dipakai transjakarta yang produksi PT Inka. Itu bisa kami pakai, kami taruh di atas skybridge," ucap Yoory.
Baca juga: Tak Ada Sengketa Aset Pemprov DKI-PT KAI pada Pembangunan Skybridge
Selain toilet, Yoory menyebut ada permintaan PT KAI untuk memindahkan beberapa lapak di skybridge agar tidak terlalu dekat dengan stasiun. Sebab, area itu harus steril untuk arus (flow) penumpang yang akan masuk Stasiun Tanah Abang.
"Mereka (KAI) kan minta begitu masuk ataupun keluar (stasiun), akses harus clear pokoknya, itu langsung kami bongkar kiosnya, ada enam kios, kami pindahin ke sisi utara-selatan, masih ada space di sana," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.