Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Akan Jembatani Warga dan Pengembang Tol Serpong-Cinere

Kompas.com - 16/11/2018, 19:30 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan memperantarai komunikasi antara pihak pengembang Tol Serpong-Cinere, PT Cinere Serpong Jaya (CSJ), dan warga RT 001 RW 002 yang rumahnya terhimpit proyek tersebut.

Komunikasi akan dilakukan untuk membahas soal pembebasan lahan warga.

"Kami akan menjembatani ke panitia pembebasan tanah dari proyek tol tersebut," ujar Benyamin melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Benyamin mengatakan, pertemuan tersebut akan segera dilakukan. Namun, dia tidak menyebut waktu pasti pertemuan itu.

Baca juga: 6 Rumah Terisolasi akibat Proyek Tol Serpong-Cinere

Ia pun menanggapi positif terkait informasi bahwa warga telah bersedia untuk membebaskan lahan mereka.

Benyamin berharap agar hal tersebut menjadi awal yang baik untuk pembahasan pembebasan lahan warga.

"Syukur warga bersedia lahannya dibebaskan dan hal tersebut akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait," ujar Benyamin.

Terkait informasi mengenai 6 rumah yang terhimpit itu, Project Manager Proyek Tol Serpong-Cinere dari PT Waskita, Kwatantra, menyampaikan bahwa pihaknya mengaku telah membuat desain yang menjamin agar permukiman warga tidak terisolasi dan tidak ada yang terdampak banjir.

Berdasarkan desain yang dibuat, pihak kontraktor akan membuatkan boks traffic sebagai jalan yang bisa dilintasi warga.

Boks traffic berada di bawah tol sehingga tidak akan mengubah atau mengganggu aktivitas warga yang hendak melintas.

Pihak kontraktor juga telah membuat boks saluran air guna mengatasi banjir di kawasan itu.

"Kalau terkait dengan solusi supaya tidak terisolir dan kaitannya dengan banjir, dari desain oun sudah mengakomodasi semuanya," ujar Kwatantra, Rabu (14/11/2018).

Warga RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan mengeluhkan pengerjaan proyek Tol Serpong-Cinere yang mengakibatkan rumah di kawasan tersebut kerap terendam banjir. Foto diambil Selasa (13/11/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Warga RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan mengeluhkan pengerjaan proyek Tol Serpong-Cinere yang mengakibatkan rumah di kawasan tersebut kerap terendam banjir. Foto diambil Selasa (13/11/2018).
Sebelumnya diberitakan, enam rumah di RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Tangerang Selatan terhimpit proyek Tol Serpong-Cinere karena tidak terkena pembebasan lahan.

Dari 24 rumah yang sebelumnya ada di kawasan itu, hanya 18 rumah yang dibebaskan. Tersisa 6 rumah tersebut.

Baca juga: Latar Belakang 6 Rumah Terisolasi di Dekat Proyek Tol Serpong-Cinere

Warga merasa sudah tidak nyaman tinggal di lokasi tersebut karena jalan yang rusak serta permukiman yang rentan banjir disebabkan proyek tol yang menghimpit permukiman mereka.

Warga dari 6 rumah itu pun meminta agar pengembang membebaskan lahan mereka.

Jalan Tol Serpong-Cinere terbentang sepanjang 10,14 kilometer. Jalan bebas hambatan itu menjadi penghubung antara Jalan Tol Cinere-Jagorawi dengan Jalan Tol Kunciran-Serpong.

Pemegang konsesinya yakni PT Cinere-Serpong Jaya (CSJ), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com