Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Mencopet, Seorang Pria Mengaku Dikeroyok Petugas Transjakarta

Kompas.com - 17/11/2018, 06:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Faisal (38) mengaku dianiaya sejumlah petugas transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2018), karena dituduh mencopet dompet milik seorang penumpang.

Pengacara Faisal, M Al Marsyahdan, mengatakan, kliennya tidak mencopet, melainkan mengembalikan dompet penumpang yang ditemukannya di dalam bus saat melintas di Halte Utan Kayu, Jakarta Timur.

"Saudara Faisal memberikan (dompet) kepada pemiliknya, tetapi salah satu penumpang menyampaikan bahwa ada copet. Sudah sempat ribut, tetapi kata pemiliknya sudah menerima," kata Marsyahdan kepada wartawan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (16/11/2018).

Baca juga: Layanan Transjakarta Koridor 13 CBD Ciledug Resmi Beroperasi

Faisal tetap dicurigai petugas dan dibawa ke Pulogadung, Jakarta Timur.

Faisal menuruti permintaan petugas karena mengira akan memberikan keterangan kepada polisi.

Namun, setiba di Halte Pulogadung, ia justru dibawa ke Halte Harmoni. Di Halte Harmoni, Faisal mengalami pengalaman tidak mengenakkan.

Baca juga: Penggemar Transjakarta Sayangkan Bus Lorena Dipensiunkan

"Saudara Faisal dipakaikan gantungan bertuliskan 'saya copet'. Disuruh buka baju dan buka celana, disuruh duduk di situ keliling-keliling Halte Harmoni," ujar Marsyahdan.

Ia melanjutkan, Faisal juga sempat dikurung di dalam ruang sekuriti bersama delapan petugas lainnya.

Faisal, kata Marsyahdan, baru dibebaskan pada pukul 21.00 setelah dipaksa mengakui dirinya copet.

Baca juga: PT Transjakarta Andalkan Operator Beli Bus Baru

"Sebelum dikeluarin, dia dipaksa. Dihajar sampai lemas kemudian dipaksa membuat surat pernyataan bahwa mengakui pencopetan," kata dia. 

Pengacara Faisal lainnya, Nuning Tyas, mengatakan, kliennya langsung menjalani visum dan melaporkan hal ini ke Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Jumat (9/11/2018).

Laporan Faisal diterima polisi dengan nomor registrasi 1820/K/XI/2018/RESTRO JAKPUS.

Baca juga: Gubernur DKI Kritik Transjakarta Koridor 13 yang Tak Terintegrasi Stasiun MRT

"Saya belum koordinasi dengan penyidiknya, kalau sudah buat laporan pasti diproses," kata Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta AKP Purwadi.

Faisal diketahui bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah hotel.

Ia menaiki transjakarta dari Halte Halimun menuju rumahnya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, setelah bekerja pada malam sebelumnya.

Baca juga: Lalin di Cikini Direkayasa, Pengunjung HUT TIM Bisa Gunakan Feeder Transjakarta

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan belum mendapatkan informasi terkait dugaan penganiayaan tersebut.

"Saya belum tahu informasi ini, jadi saya mesti cari tahu dulu. Kalau sudah ada informasinya baru saya akan berkan pernyataan," kata Daud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com