BEKASI, KOMPAS.com - Penyelam Direktorat Polair Polda Metro Jaya menyebut, kedalaman dan keruhnya air sungai menjadi kendala dalam pencarian barang bukti linggis yang digunakan dalam pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Salah seorang penyelam Dirpolair, Bripka Ahmad Ruckiyat menyebut bahwa sungai tersebut memiliki air yang terbilang keruh. Akibatnya jarak pandang para penyelam hanya beberapa sentimeter.
"Jarak pandang hanya 30 sentimeter. Airnya cukup keruh ya," kata Ahmad di Sungai Kalimalang, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).
Selain itu, kedalaman sungai yang mencapai lima hingga enam meter juga menjadi kendala. Apalagi di sungai tersebut juga terdapat endapan lumpur yang diduga menimbun linggis tersebut.
"Kedalamannya 5 sampai 6 meter. Ada lumpur juga ya jadi agak susah," jelasnya.
Ahmad mengungkapkan, kendala lainnya adalah arus air yang cukup deras hingga tubuhnya harus dikaitkan dengan menggunakan tali tambang agar pada saat menyelam tak terbawa arus sungai.
Sebelumnya, Pihak kepolisian melakukan pencarian barang bukti pembunuhan yakni linggis yang digunakan oleh Haris Simamora (23) untuk membunuh Diperum Nainggolan beserta istri dan dua anaknya.
Pencarian dilakukan di Sungai Kalimalang, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).
Haris sendiri membunuh satu keluarga teraebut yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7) pada Selasa (13/11/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.