Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dufi, Pria yang Ditemukan Tewas di Dalam Drum, adalah Mantan Jurnalis

Kompas.com - 19/11/2018, 10:23 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018), diketahui mantan jurnalis.

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, mengatakan, sang kakak sempat bekerja di sejumlah perusahaan media cetak maupun televisi.

"Beliau yang kami tahu bergelut di bidang jurnalistik, entah advertising ataupun peliputan, karena karier beliau berawal dari jurnalis di harian Rakyat Merdeka," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Teka-teki di Balik Temuan Mayat Pria Tanpa Identitas Dalam Drum

Setelah itu, Dufi melanjutkan kariernya di Indopos yang juga merupakan media cetak.

Kemudian, Dufi mencoba peruntungan masuk industri televisi dengan bergabung dalam Berita Satu disusul iNews.

"Untuk yang dua terakhir ini beliau merasa lebih tertantang di dunia marketing-nya. Nah beberapa tahun lalu, beliau minta izin berhenti dari tugasnya di iNews TV sebagai marketing," ucap Doni.

Baca juga: Isak Tangis Warnai Pemakaman Dufi, Pria yang Ditemukan Tewas di Dalam Drum

Dufi pun membuat usahanya sendiri di dunia periklanan sambil bekerja sebagai staf khusus Dewan Pengurus TVRI.

Ia juga bekerja freelance di TV Muhammadiyah.

Pekerjaan-pekerjaan itu dilakoninya hingga ia ditemukan meninggal pada Minggu kemarin.

Doni menambahkan, Dufi tercatat sebagai alumni SMAN 13 Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sebelumnya, Dufi ditemukan meninggal di dalam sebuah drum yang berada di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor.

Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan pemulung sampah di wilayah tersebut.

Ita menuturkan, pemulung sampah itu awalnya mengira kalau isi dalam drum tersebut adalah sampah.

"Namun setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan kepada warga sekitar," ucap Ita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com